Hari Lingkungan Hidup Sedunia, KPA Mata Alam: Kritisnya Kepedulian Pemkot Sidimpuan Dengan Lingkungan

  • Bagikan
Kondisi TPA Batu Bola milik Pemkot Padangsidimpuan semakin kritis. Sayangnya, hingga saat ini Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution belum berhasil memberikan solusi yang sudah lama dinanti masyarakat (foto/lensakini/amru)

PADANGSIDIMPUAN-Pemerintah Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut)
sepertinya kurang peduli dengan kelestarian lingkungan hidup di kota ini.

Hal ini bisa saksikan dengan penanganan persampahan yang tidak optimal, mulai dari tempat penumpukan sampah di pasar dan lingkungan perumahan yang sering tidak diangkut, hingga persoalan tempat pembuangan akhir (TPA) yang carut marut dan serba tidak jelas statusnya juga pengelolaannya yang tidak memenuhi standar operasional prosedur.

Banyak pohon telah ditebangi dipinggiran jalan tanpa alasan dan tujuan yang jelas, sehingga mengakibatkan kurangnya penghijauan di kota. “Padahal manfaat pepohonan sangat banyak, mulai dari sumber oksigen, penahan air, penahan erosi, mengurasi panas panas bumi dan untuk mengurangi karbon,”ujar Khoiruddin Nasution , Kelompok Pecinta Alam (KPA) Mata Alam Padangsidimpuan.

Menurutnya, tumpukan sampah plastik dan jenis lainya juga dapat dilihat di sepanjang Sungai Batang Ayumi. Kondisi seperti itu terkesan dibiarkan saja hingga menimbulkan bau busuk, pendangkalan dasar sungai dan juga membawa bibit penyakit, sebab masih banyak warga yang memanfaatkan air Sungai Batang Ayumi untuk kehidupan sehari-hari.

Dengan tema Regenerasi Ekosistem di peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia hari ini kita berharap pemerintah untuk lebih peduli terhadap alam dan lingkungan hidup, sebab manusia sangat tergantung pada alam ini.

Pelestarian alam dengan penanaman pohon apalagi yang menghasilkan buah pada daerah rawan longsor, pinggiran sungai dan lahan kosong sehingga menjadi produktif bagi masyarakat sekitar adalah salah satu upaya menjaga keseimbangan alam.

  • Bagikan