PADANGSIDIMPUAN – Puluhan emak-emak pengajian keberatan soal keberadaan kafe ramang-remang di Jalinsum Desa Simirik, Kecamatan Batu Nadua, Kota Padangsidimpuan, dan membongkar kafe yang meresahkan warga di sekitar wilayah itu, Selasa (10/01/2022).
Sekitar pukul 10.00 WIB, Puluhan kaum ibu tersebut datang beramai-ramai datang ke lokasi itu dan meminta pemilik kafe agar berhenti beroperasi serta melakukan pembongkaran yang sebelumnya sudah datang memberikan peringatan.
R Boru Ritonga, emak-emak warga Desa Simirik mengatakan, kedatangan mereka atas dasar keinginan bersama agar di sekitar wilayah itu bersih dari penyakit masyarakat.
“Kami tidak ada yang mengkomodir. Ini atas kesepakatan bersama” ujar R Boru Ritonga mewakili ibu-ibu tersebut dengan suara kompak.
Lebih lanjut, Dia mengatakan warung tersebut telah dijadikan tempat minum minuman keras dan tempat Prostitusi dan hal itu sudah berlangsung bertahun tahun serta sudah beberapa kali dikeluhkan kepada pemerintah namun tidak ada respon.
“Semalam tempat ini masih dipenuhi sejumlah pria dan menemukan minum minum bersama, barang barangnya semalam masih disini. Sekarang gak ada lagi dan sudah meninggalkan lokasi,” ujarnya.
Beruntung aksi spontanitas tersebut berhasil didiredam petugas dari kepolisian, TNI dan satpol PP sebelum warga melakukan tindakan pembongkaran secara menyeluruh terhadap 12 kafe di Jalinsum Simirik.
Amatan wartawan di lokasi, hadir sejumlah perwakilan pemerintah seperti Kasat Pol PP Kota Padangsidimpuan, Zulkifli Lubis beserta anggota, Kapolsek Batunadua AKP Andi Gustawi beserta personil dan Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, Kepala Desa Simirik M. Yunus Tampubolon juga meminta agar ibu ibu tertib jangan bertindak sendiri.
“Tolong siapa pimpinan rombongan kalian biar dibicarakan dengan baik,” ujar Zulkifli Lubis.
Hingga saat ini, situasi sudah berhasil diredam petugas dari polsek Batunadua Polres Padangsidimpuan dan TNI bersama satpol PP untuk tidak melakukan tindakan Anarkisme