PALAS- Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Padang Lawas (Palas) dari sektor tera tidak maksimal. Sebab, tidak adanya petugas, alat dan laboratorium untuk menyerap sektor pendapatan tersebut.
Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, Industri dan UMKM Pemkab Palas, Gojali SE yang ditemui, Senin (14/3) mengaku selama ini tera ulang timbangan baik itu SPBU, pedagang sampai Ram sawit dan timbangan PKS dikerjasamakan dengan petugas dari Pemkab Tapsel. Rinciannya 60,40%.
“Memang kewajiban PAD dari 60 persen tadi. Tapi kalau kita sendiri yang mengelola, apa nggak meningkat PAD kita,” jelas Gojali. Menurut Kadis, sektor tera semestinya sudah bisa mendongkrak PAD Palas. Diperkirakan ada Miliaran Rupiah yang menguap. Dengan jaminan, petugas, alat tera hingga Lab-nya tersedia.
“Dan itulah kelemahan kita, petugas kita saja tidak ada. Kalau sudah ada, baru kita siapkan alatnya dan lab-nya. Baru inilah kita ada Satu orang sudah lulus, dan akan mengikuti pelatihan di Bandung Juni ini,” tukas Kadis.
Sempat kata Gojali pengadaan peralatan dan Lab tera diajukan untuk ditampung di APBD Palas tahun kemarin. Namun sayang, belum terealisasi.
“Mudah-mudahan kalau sudah ada petugas kita, peralatan dan Lab-nya bisa nanti menyusul. Karena itu persyaratannya,” sebut Gojali. Idealnya, tera ulang segala timbangan harus dilakukan dua kali dalam setahun. Dan minimal sekali dalam setahun.
“Selama ini, ya kita harus menyesuaikan waktu dengan petugas dari Tapsel itu. Kadang mereka datang 3 kali setahun, dan itu pun belum tentu semua timbangan di tera. Kalau ini kita penuhi, saya yakin PAD kita terdingkrak,” bebernya.