Menu
Menjadi Referensi & Terkini

Teguh di Tengah Tekanan: Catatan Dr. Jws Rizki dan Liku-Liku Menjadi Reviewer Nasional

  • Bagikan

Pada 2025, Bunda Rizki menembus seleksi ketat dan ditetapkan sebagai Reviewer Nasional melalui surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Nomor 3366 Tahun 2025 tentang Penetapan Reviewer Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam 2025-2027  untuk berbagai skema penelitian bergengsi seperti Litapdimas-Kemenag RI.

Saat Semua Mata Menilai, Ia Menilai dengan Mata Hati

Menjadi reviewer bukan perkara mudah. Di balik label “ahli”, ada beban moral yang berat.

Diceritakan, dalam sehari, Bunda Rizki bisa mengulas 10 hingga 19 proposal, lengkap dengan komentar kritis dan evaluasi menyeluruh.

Paling menantang, katanya, adalah menjaga objektivitas dan integritas, di tengah tekanan waktu, konflik kepentingan, bahkan ego akademik dari para pengusul senior.

“Namun ada satu hal yang sangat berkesan. Dalam seminar bunda sempat berdebat dengan seorang profesor di bidang tafsir hadis. Beliau menggunakan kaidah kritik hadis untuk mengkaji undang-undang, hukum positif negara. Pada saat seminar Bunda katakan bahwa ini analoginya ibarat mengupas pepaya pakai gunting, tentu tidak efektif,” kisahnya.

“Singkat cerita, Bunda tidak ingin berdebat lebih lama. Selain untuk menghindari arogansi sebagai reviewer, Bunda pun sangat menyadari bahwa masing-masing kami tentu punya ego untuk membela diri. Kalau bukan kita yang menjaga mutu akademik, siapa lagi?” lanjutnya.

  • Bagikan