
London – Inggris menghadapi krisis kemanusiaan yang mengguncang negara setelah serangkaian serangan brutal yang menargetkan komunitas Muslim di seluruh negeri. Gelombang kekerasan yang dipicu oleh demonstrasi anti-Muslim telah menyebabkan pembantaian dan pertumpahan darah yang mengerikan.
Pada Rabu (7/8/2024), kota-kota besar di Inggris dilanda kekacauan saat kelompok sayap kanan jauh melancarkan serangan terkoordinasi terhadap komunitas Muslim. Bentrok berdarah dan serangan brutal terjadi di Liverpool, Birmingham, Bristol, Brighton, dan kota-kota lainnya, menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka.

Serangan dimulai sebagai aksi demonstrasi anti-imigrasi dan anti-Muslim, namun dengan cepat berubah menjadi kekerasan massal. Rumah ibadah, pusat komunitas, dan kediaman warga Muslim menjadi sasaran, mengakibatkan kerusakan besar dan ketegangan yang meruncing. Di Liverpool, serangan terfokus pada masjid dan pusat komunitas, sementara di Birmingham dan Bristol, rumah-rumah Muslim juga menjadi target kekerasan.
Polisi Inggris, yang telah mengerahkan sekitar 6.000 petugas anti-kerusuhan, menghadapi tantangan berat dalam meredakan situasi. Meskipun banyak demonstran anti-Muslim ditangkap, kekacauan terus berlanjut di berbagai lokasi. Beberapa laporan menyebutkan adanya aksi kekerasan yang sangat brutal, termasuk serangan menggunakan senjata tajam dan pembakaran.
Di Hackney dan Walthamstow, London, warga setempat membentuk barikade manusia untuk melindungi masjid dan pusat komunitas dari serangan lebih lanjut.
Di Brighton, meskipun ada beberapa aksi protes anti-imigrasi, kontra-protes yang mendukung komunitas Muslim berhasil menjaga keamanan di wilayah tersebut.
Kepolisian Metropolitan dan unit kontra-terorisme sedang menyelidiki dugaan upaya pembakaran masjid dan tempat tinggal pengungsi. Penyelidikan juga mencakup kemungkinan adanya keterlibatan kelompok ekstremis dalam serangkaian serangan ini.
Kepala kontra-terorisme Inggris, Asisten Komisaris Matt Jukes, mengonfirmasi bahwa detektif sedang menyelidiki latar belakang serangan ini dan kemungkinan adanya jaringan yang lebih luas yang terlibat. Jukes menegaskan pentingnya upaya bersama untuk menghadapi ancaman kekerasan dan melindungi keselamatan komunitas.