BRI Kanwil Medan Komitmen Selamatkan UMKM Ditengah Pandemi COVID-19

  • Bagikan

MEDAN-PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya menyelamatkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari dampak pandemi virus Corona (COVID-19) melalui restrukturisasi kredit serta penyaluran kredit kepada sektor produksi.

“Sekarang orientasi BRI adalah restrukturisasi UMKM dulu, dan BRI berupaya agar sektor riil jangan sampai mati. Karena kalau UMKM mati, maka bank akan ikut mati juga,” ujar Pemimpin Wilayah BRI Medan I Made Suka, kepada Waspada, Kamis (13/8).

Dikatakannya, untuk wilayah kerja BRI Medan regional Medan, restrukturisasi nasabah terdampak yakni mikro sebanyak 105.972 debitur dengan total nilai kredit Rp 3,7 triliun, nasabah kecil sebanyak 5.354 debitur dengan jumlah Rp 2,9 triliun, nasabah program 2.207 nasabah dengan total Rp 366,8 miliar dan nasabah menengah sebanyak 3 debitur dengan jumlah nilai kredit Rp 130,5 miliar.

“Realisasi restrukturisasi kredit terdampak covid 19 ini sejak Maret-Juli 2020 dengan total sebanyak 113.259 debitur dan total baki debet Rp 7,3 triliun,” rincinya.

Dijelaskan I Made Suka, kebijakan pemulihan ekonomi ini sesuai dengan arahan Presiden pada 9 Maret 2020 yakni keringanan kredit bagi masyarakat terdampak covid 19, dan PMK no 70 tahun 2020 yang ditetapkan 22 Juni 2020 mengatur penempatan uang negara pada Bank Umum untuk menambah likuiditas perbankan selanjutnya akan disalurkan oleh perbangkan dlm bentuk kredit 3 kali lipat dalam kurun waktu 3 bulan.

Khusus untuk wilayah Medan, pihaknya telah menyalurkan kredit dalam rangka Program Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 1,3T sebanyak 20.500 debitur.

“Kami mentargetkan tahun 2020 ini bisa menyalurkan pinjaman UMKM mencapai Rp.33 groloun atau tumbuh 10% dari tahun lalu, dengan fokus pada sektor ketahanan pangan dan sektor padat karya, kontraktor pendukung proyek infrastruktur strategis nasional, termasuk memberikan tambahan modal kerja bagi nasabah-nasabah yang telah direstrukturusasi untuk segera bangkit melalui Kupedes Bangkit untuk segmen mikro dan KMK Tangguh untuk sektor kecil dan menengah,” katanya.

Hal ini dimaksudkan agar pengusaha UMKM segera bangkit kembali untuk bersama-sama berperan dlm percepatan pemulihan ekonomi, khususnya di Sumatera Utara.

“Pada krisis-krisis yang terjadi sebelumnya, sektor yang paling terdampak adalah korporasi besar. Berbeda dengan kondisi saat ini, dimana seluruh sektor termasuk UMKM, merasakan krisis yang terjadi. Kita

berharap semoga COVID-19 cepat berlalu, perekonomian membaik, UMKM terus tetap tumbuh, kembali beroperasi seperti sebelumnya,” tuturnya. (ZN)

 

  • Bagikan