Jakarta- Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ainun Na’im menegaskan, sejumlah kementerian sedang melakukan proses evaluasi dan penyusunan kebijakan terkait pembukaan sekolah di luar zona hijau.
“Saat ini Kemendikbud bersama sejumlah kementerian sedang menyusun proses evaluasi kebijakan bagaimana zona non-hijau, khususnya zona kuning, dapat melakukan pembelajaran tatap muka dengan kriteria lebih ketat” ujar Na’im dalam konferensi video Evaluasi Implementasi Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, Selasa (28/7/). (Seperti dikutip Kompas.com).
Dikatakan, Kemendikbud, paham betul aspirasi masyarakat untuk membuka sekolah, namun kesehatan dan keselamatan peserta didik masih menjadi prioritas utama.
“Kita tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik. Namun kita juga harus menjaga proses belajar tidak boleh berhenti,” katanya.
Dijelaskan, prosedur yang lebih ketat, dalam proses pembelajaran tatap muka itu misalnya,
jumlah anak lebih sedikit, kemudian pertemuan diatur sedemikian rupa, sehingga risikonya diperkecil.
” Ini semua sedang dianalisis dulu, sebelum nantinya diberlakukan,” terangnya.
Sebelumnya, rencana membuka sekolah di luar zona hijau juga disampaikan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Doni menyebut, pemerintah akan segera memberikan izin penyelenggaraan sekolah tatap muka di luar zona hijau Covid-19.
“Belajar jarak jauh yang diterapkan saat ini, memang efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Namun, di sisi lain, banyak siswa di daerah yang kesulitan dalam belajar jarak jauh karena masalah sinyal internet, ” katanya.
Pernyataan Doni itu sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Cyrus Network, saat ditanya apakah setuju sekolah dibuka kembali, sebanyak 54,1 persen responden menjawab sangat setuju sedangkan 26,1 persen lainnya menjawab setuju. (HH).