Oloan meyakinkan kepada para guru yang dikukuhkan bahwa tidak ada peran kecil dalam pendidikan antara PNS atau tenaga honor dan menegaskan agar guru mengikuti aturan tuhan dan aturan negara.
Sementara itu ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Tapsel Muksana Pasaribu mengucapkan selamat kepada UM Tapsel atas kerja kerasnya menjadikan kampus tersebut semakin maju dan berkembang.
Ia menjelaskan bahwa Muhammadiyah mendirikan amal usaha pendidikan, kesehatan, sosial tidak saja sekedar menambah pundi-pundi semata tetapi adalah sebagai tugas memakmurkan manusia, memfasilitasi orang-orang yang tidak tertampung di perguruan tinggi negeri menikmati pendidikan di Muhammadiyah.
“Jadilah duta-duta Muhammadiyah di tempat mengabdi. Bawalah aspirasi Muhammadiyah bahwa mengajar adalah ibadah, kejar pahala kemudian gaji”, harapnya. Muksana juga menghimbau agar para guru yang dikukuhkan memiliki tanggungjawab, kualitas dan disiplin yang tinggi terhadap tugas-tugas sebagai guru profesional.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara, Saiful Anwar Matondang dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada UM Tapsel yang telah bersedia menjadi lokasi PPG. Baginya hal ini tidak mengherankan karena dirinya sudah hapal betul dengan keseriusan, karakter dan prinsip Muhammadiyah terutama dalam mengelola pendidikan yang relatif membanggakan. “Muhammadiyah sudah membangun bangsa ini dengan baik, jadi bonus pelayanan juga harus dimudahkan”, ucapnya.
Kepada guru profesional yang dikukuhkan syaiful mengatakan bahwa guru harus berprinsip mendidik itu panggilan jiwa dan bagi jiwa yang tidak terpanggil tidak usah menjadi guru. Dengan digenggamnya sertifikat guru profesional maka nilainya semakin mahal sehingga ha itu harus dipertanggung jawabkan.
“Semoga anda menghargai tugas profesi guru. Kalau mau berbisnis di luar boleh, jangan memperjual belikan apapun di sekolah termasuk nilai,” tandasnya. (Amru)