Melihat Kesiapan Pesantren Darul Mursyid Sambut New Normal Dan Ajaran Baru: Dari Hand Sanitizer Hingga Dokter Sudah Disiapkan

  • Bagikan
Poto suasana Pesantren Darul Mursyid yang diambil sebelum adanya wabah COVID-19 (ist)

TAPANULI SELATAN– Berbagai usaha dilakukan Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM), di Sidapdap Simanosor, Kecamatan Saipar Dolok Hole (SDH), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), demi menyambut New Normal COVID-19, di tahun ajaran baru 2020/2021.

PDM telah menyediakan dan melengkapi semua peralatan yang dibutuhkan dalam protokol kesehatan, seperti, hand sanitizer, box sterilisasi, termometer gun

Advertisement
(pengukur suhu tubuh), dengan menyediakan dokter setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh santri tanpa terkecuali.

Selain itu, PDM juga menambah jadwal olahraga santri, waktu istirahat dengan mengurangi jam belajar formal, meniadakan jabat tangan atau kontak fisik, bahkan membatasi dinas luar personil guru dan karyawan.

“Sebenarnya, sejak awal pandemi COVID-19, PDM telah melakukan upaya antisipasi secara maksimal menangani Covid-19,”ujar Asep Safa’at Siregar, Kepala Divisi Humas dan Lembaga Pemberdayaan Umat (LPU) PDM pada seminar sehari tentang menyongsong era new normal di komplek PDM, Senin (1/6/2020).

Pernyataan yang sama juga datang dari Ketua Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga (Yaspenhir) Jafar Syahbudin Ritonga. Menurut dia, PDM siap menyongsong pembelajaran tahun ajaran baru 2020/2021, dengan persiapan yang dilakukan secara matang, sistematis dan terukur.

Dijelaskan Jahfar, sebelum kedatangan santri,  mereka akan menyemprotkan disinfektan ke semua lingkungan kampus. Bahkan, katanya,  semua guru, karyawan dan santri wajib pakai masker. Selain itu,  PDM juga menyediakan hand sanitizer disetiap kelas dan tempat tertentu, membuat jam belajar sistem shift, mengatur jadwal makan dan Salat sistem shift, mengatur tempat tidur di asrama dengan konsep sosial distancing.

Selanjutnya, setiap divisi membuat protokol kesehatan, menambah imunitas tubuh santri seperti menambah vitamin dan semua santri harus melewati rapid test di daerah masing-masing (RSUD).

“Semua protokol kesehatan kami penuhi, bahkan dilakukan protokol kesehatan ganda. Maksudnya selain meminta surat keterangan dari RSUD masing-masing, kami melakukan cek ulang saat tiba di PDM, termasuk mengatur jadwal masuk ke pesantren secara bertahap dan berdasarkan daerah asal santri,”tuturnya ketika menjadi narasumber pada saat seminar.

Dia menambahkan, PDM akan mengeluarkan dana yang cukup besar untuk memenuhi protokol kesehatan itu. Sebab, yang paling utama adalah keselamatan jiwa dan proses belajar harus juga tetap terlaksana. Ketua DPRD Tapsel, Husin Sogot Simatupang mengaku bangga atas langkah yang dilakukan Darul Mursyid dalam menyongsong new normal pada tahun ajaran baru kali ini, langkah ini sangat tepat.

Pada Seminar  secara Virtual atau Vidio Call, Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu, meminta kepada Ketua Yayasan  J. Syahbudin Ritonga agar seluruh Guru dan Pengasuh diawal tahun ajaran baru nanti dilakukan Rapid Test. Pada saat belajar di kelas maupun di asrama, kata Bupati, harus diterapkan Phsycal Distancing (jaga jarak antara 1 atau 1,5 M) serta Kawasan Pesantren Modern Darul Mursyid dijadikan Kawasan WAJIB MASKER.

Permintaan tersebut langsung disetujui oleh Ketua YASPENHIR. Selanjutnya, atas nama Pemkab Tapsel, Syahrul memberikan apresiasi karena Darul Mursyid akan melakukan New Normal Life atau Tatanan Hidup Baru dibidang Pendidikan secara mandiri yang ini akan bisa menjadi Role Model.

Pada kesempatan tersebut Camat SDH Makmur Panggabean yang juga turut menjadi Pembicara juga menyatakan akan ikut membantu Darul Mursyid untuk dapat mewujudkan semua Program yang dihasilkan dalam Seminar tersebut. (zn)

 

 

 

 

 

 

  • Bagikan