Sebaliknya, Indonesia dan negara-negara Muslim lain yang berpaling dari hukum Allah justru mengalami apa yang telah diperingatkan dalam firman-Nya:
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”
(QS Thaha: 124)
Pandangan ini senada dengan apa yang ditegaskan oleh Syekh Taqiyuddin an-Nabhani, seorang ulama dan pemikir besar Islam abad 20. Dalam karya monumental beliau Nizham al-Islami dan Ad-Daulah al-Islamiyyah, beliau menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk mengembalikan kejayaan umat Islam adalah dengan menegakkan kembali Negara Islam (Khilafah) yang memerintah berdasarkan seluruh hukum syariat Islam secara kaffah.
Menurut beliau, hukum yang bukan berasal dari wahyu Allah adalah batil, dan negara yang tidak menerapkan Islam adalah negara jahiliah, meskipun mayoritas penduduknya Muslim. Negara Islam bukan sekadar simbol atau identitas, tetapi struktur kekuasaan yang menjadikan aqidah Islam sebagai asas negara, dan syariah sebagai sumber seluruh kebijakan — dari pemerintahan, ekonomi, pendidikan, hingga hubungan luar negeri.
Iran, meski bukan khilafah dan masih memiliki kekurangan, telah menampilkan karakteristik penting dari sebuah negara ideologis Islam: berani melawan musuh Allah, menjadikan Islam sebagai dasar hukum, dan menolak campur tangan asing. Inilah sebabnya mengapa Iran terus memperoleh pertolongan Allah dalam menghadapi kekuatan dunia.
Kapan Indonesia Menyusul?
Indonesia tidak akan bangkit hanya dengan pergantian presiden, pembangunan infrastruktur, atau reformasi teknis. Bangkitnya negeri ini menuntut perubahan ideologis yang mendasar: meninggalkan sistem kufur sekuler, dan kembali kepada aturan Allah secara kaffah.
Iran telah membuktikan bahwa sistem Islam — meski belum sempurna — adalah sumber kekuatan, keberanian, dan keteguhan yang tak bisa dihancurkan oleh embargo, rudal, atau propaganda. Maka, pertanyaannya kini bukan lagi “Apakah syariat Islam bisa membangun negara?”, tetapi “Kapan Indonesia berani mengatur dirinya dengan hukum Allah seperti Iran?”
PENULIS: Irwan Daulay | Pemerhati Peradaban Islam
Simak Breaking News dan Berita Pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita LENSAKINI.COM WhatsApp Channel: KLIK DISINI