JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sebanyak 1,5 juta orang nekat mudik meski telah dilarang pemerintah.
Namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, angka pemudik tersebut lebih sedikit dibandingkan potensi pemudik sebelum pemerintah mengeluarkan larangan mudik.
“Kecenderungan masyarakat itu kalau dibiarkan, sebesar 33 persen mereka akan mudik. Kalau akan dilarang turun menjadi 11 persen dan saat pelarangan, saat kampanye sudah dilakukan turun jadi 7 persen. Setelah itu kami lakukan aksi-aksi yang dilakukan, termasuk Polri turun lagi, menurut catatan kami kurang lebih 1,5 juta lebih sedikit,” ujarnya dalam ‘Talkshow Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran, Sabtu (15/5).
Budi mengklaim larangan mudik Lebaran tahun ini efektif. Sebab terjadi penurunan jumlah penumpang di bandar udara, kapal penyeberangan, dan kereta api.
“Jadi, apa yang kami lakukan cukup efektif dan ini ditandai bahwa sektor udara, sektor laut, dan kereta api turun sampai 10 persen,” katanya.
Di akhir keterangannya, Menhub meminta agar pihak pemerintah daerah (pemda) agar senantiasa mengawasi para pemudik tersebut untuk mencegah penularan covid-19. (CNN Indonesia/ zhp)