JAKARTA (LENSAKINI)-Antrian panjang haji di Indonesia saat ini mencapai 40 tahun. Tak heran, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyarankan agar konsep istithaah harus dievaluasi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh
Gus Yahya saat menjadi pembicara dalam acara Seminar Akbar Haji 2025 yang diselenggarakan Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi di Hotel Ritz Carlton, Jeddah, Minggu (1/6/2025).
Dalam forum internasional itu, Gus Yahya menyoroti soal konsep istitha’ah (kemampuan berhaji). Menurutnya, hal ini perlu dikaji ulang di era modern.
Dikutip dari Detik.com, Gus Yahya menyinggung panjangnya masa tunggu haji, terutama di Indonesia. Ia menyebut, per 2025, jumlah pendaftar haji di Indonesia telah menembus 5,5 juta orang. Kondisi ini membuat calon jemaah harus menunggu lama.
“Mereka (calon jemaah haji) memperoleh nomor antrean dan harus menunggu selama bertahun-tahun, bahkan bisa mencapai 20 hingga 40 tahun, karena jumlah pendaftar haji telah melampaui 5,5 juta orang pada 2025,” kata Gus Yahya dalam keterangannya.
Menurut Gus Yahya kondisi ini perlu menjadi bahan refleksi terhadap pemaknaan istitha’ah. Ia menegaskan mampu membayar biaya pendaftaran awal belum tentu menandakan seseorang benar-benar mampu secara syar’i.
Simak Breaking News dan Berita Pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita LENSAKINI.COM WhatsApp Channel: KLIK DISINI