PADANGSIDIMPUAN-KS (8), salah seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), menyaksikan secara langsung ibunya dianiaya oleh AD, yang merupakan paman kandungnya sendiri.
Tak heran, hingga saat ini, KS tidak mau pulang ke rumahnya. Sebab, anak pertama dari dua bersaudara tersebut takut peristiwa tersebut terulang lagi kepada orang tuanya (ibu). Bahkan, pada awal kejadian, dia tidak mau sekolah takut dianiaya.
Namun, setelah dibujuk dan diyakinkan, akhirnya KS mau sekolah. “Di depan dia saya dipukuli oleh AD. Makanya, dia sampai sekarang tidak mau pulang ke rumah,”tutur DML orang tua perempuan KS, yang menjadi korban penganiayaan AD.
Sebelumnya diberitakan, gegara nonton televisi (TV), tiga orang omak-omak di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara diancam keselamatannya, satu diantaranya dianiaya hingga memar oleh AD, yang merupakan abang ipar ketiganya.
Ketiga omak-omak tersebut berinisial, DML (27), ML (31) keduanya warga Lingkungan IV, Bakaran Batu, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota padangsidimpuan. Selanjutnya, MAL (23), warga Jalan Tanjung, Kota Padangsidimpuan.
Peritiwa tersebut terjadi, Selasa (28/9/2021) siang pada saat DML, ML dan MAL sedang menonton TV di rumah mereka sembari ketawa. Tidak lama berselang, AD datang dan membentak-bentak dan memaki dengan alasan suara dari ketiganya bising.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan, AKP Bambang Priyatno mengaku belum menerima adanya laporan tentang penganiayaan.”Kalau sudah masuk laporannya, kita proses, tapi belum ada sampai sekarang, mungkin masih ditingkat Polmas,”tandasnya ketika dihubungi melalui telepon seluler
(UA)