BATUBARA – Puluhan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) diselamatkan warga setelah gagal menyeberangi lautan lumpur sedalam 1 meter di perairan Guntung, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Senin (7/2/2022) dinihari.
Sebanyak 34 calon PMI yang terdiri dari 19 pria dan 15 wanita ini terbenam, bahkan pakaian dan sepatu yang dikenakan terlepas lengket dilumpur ketika berjalan sejauh 500 meter menuju KM Kayla GT-06 yang akan memberangkatkan mereka ke Malaysia.
Sejumlah warga yang mengetahui keberangkatan calon PMI ilegal ini menyarankan agar keberangkatan dibatalkan, kembali ke darat. Sebab jika diteruskan akan jatuh korban meninggal dunia karena lumpur yang dilalui cukup dalam sehingga menyita tenaga.
Sejumlah warga desa lalu bergotong royong membantu PMI yang bermandikan lumpur. Setelah dibersihkan di rumah warga dan berganti pakaian calon PMI. Komandan Lanal TBA Letkol Aan Prana Tuah Sebayang dan Dandim 0208/AS Letkol INF. Franki Susanto, mengatakan, PMI yang diamankan sebanyak 34 orang.
Dijelaskannya, sebelumnya masyarakat melaporkan adanya PMI ilegal ke Babinpotmar TNI-AL Posal Tanjung Tiram. Pihaknya bersama Kodim 0208 dan Airud Polres Batubara langsung bergerak ke lapangan. “Ini salah satu komitmen kita untuk memberantas adanya pengiriman MI Ilegal,” katanya, Senin (7/2/2022).
Hadir dalam kegiatan ini Kasat Reskrim AKP Fery Khusnadi. Danramil Tanjung Tiram Kapten Inf. Salam Rambe. Kapolsek Labuhan Ruku AKP. Jabat. Danunit Intel Lanal TBA Lettu Laut (KH) Amri Sitorus. Danposal Tanjung Tiram Letda Mar Chandra.
Informasi diperoleh, sebelumnya para calon PMI diberangkatkan dari Medan menggunakan angkutan bus umum, Minggu (6/2/2022) malam. Kemudian mereka ditempatkan di salah satu rumah di Desa Guntung, kemudian dibawa mengarungi lautan lumpur sedalam 1 meter menuju kapal yang menunggu di tengah laut.
“Warga yang mengetahui mereka menyeberang lalu melarang karena lumpur rawa yang dilalui sangat dalam dan berat. Kalau itu diteruskan pasti ada yang meninggal dunia,” kata Ucok.
Selain melaporkan kejadian ke pihak TNI dan Polri, warga membawa calon PMI membersihkan diri ke rumah-rumah dan selanjutnya berganti pakaian. “Untuk sampai ke tujuan di Malaysia mereka dikenakan tarif Rp,5 juta hingga Rp5 juta,” sebut warga.
Ini Data Calon PMI :
Primus (28),warga Kabupaten Malaka, NTT
M.Anton (21), warga Lamongan, Jawa Timur.
Andika Pramono (28), wargaPercut Seituan, Deliserdang.
Samsudin (31), warga NTB.
Jhoni Klauseren (41), warga Kupang, NTT.
Joko syahputra (28), warga Desa Guntung, Batubara.
Ependi Sigit (32) warga Kota Medan.
Amin (32) wargaAek Lomba.
Budi wardana (32), warga Kota Medan.
Sandi Susanto (43), warga Serdang Bedagai.
Teguh Prayitno (32), warga Lamongan, Jawa Timur.
Kahteman (54) warga Pacitan.
Oktapianus Sera (21), warga NTT.
Sukiman (42), wraga Tanjung Balai.
Putra Jaya (33), waraga Jambi.
Pitriadi (41), warga Kota Pematangsiantar.
Sumarno (53) warga Air Batu.
M.Hasim (32) warga Kuala Sikasim, Sei Balai.
Esti Yulianti (29), warga Kerinci.
Susi Martianti (26), warga Kerinci.
Agraini Saputri (17) warga Kota Medan.
Hadijah (38), warga Bima.
Nahria (34), warga Bima.
Siti Khodijah (22) warga Perbaungan, Sergai.
Milawati (41), warga Sei Balai.
Pariati (44), warga Magelang.
Heri Anastasia Sitorus (24) warga Riau.
Betriana (32) warga Palembang.
Eliati Nurhasanah (41) warga Semarang.
Desi Ratnasari (23) warga Batam.
Sri Wijayanti (43) warga Jawa tengah.
Meiki Sadilah (41) warga Sulteng.
Ratu Adhipona (33) warga Indra Mayu.
Ismail (29) warga Tanjung Balai.