JAKARTA – Uang beredar di masyarakat diperkirakan akan mengalami peningkatan pada April dan Mei 2021, seiring dengan meningkatnya konsumsi di periode Ramadan dan Idul Fitri.
Pada Maret 2021, Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar tumbuh 6,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi sebesar Rp6.888,0 triliun, melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 11,3 persen yoy.
VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan uang beredar meski melambat pada periode Maret 2021, secara bulanan menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus membaik pada kuartal I/2021.
“Pada April-Mei 2021 ini, uang beredar diperkirakan akan cenderung meningkat didorong oleh aktivitas ekonomi di bulan Ramadan dan Idul Fitri bersamaan dengan momentum pemberian THR pekerja/buruh dan pemberian gaji ke-14 untuk ASN,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (25/4/2021).
Di samping itu, Josua mengatakan peningkatan uang beredar juga akan didorong oleh percepatan program perlindungan sosial oleh pemerintah, serta berbagai stimulus ekonomi lainnya. Beberapa faktor tersebut akan mendorong peningkatan konsumsi, sehingga akan menjaga momentum pemulihan ekonomi pada kuartal II/2021.
Meski pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, di sisi lain kata Josua pemerintah juga menyiapkan beberapa program, seperti kampanye Berbagi Kiriman untuk Keluarga di Rumah, program Harbolnas Ramadhan dan program Penyaluran Bantuan Sosial.
“Mengingat kuartal II/2021 merupakan momentum pemulihan ekonomi pada 2021 ini, tren peningkatan uang beredar diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa bulan kedepan,” jelasnya.