TAPANULI SELATAN- Mimpi kami jadi kenyataan, sepenggal kalimat itu langsung terucap dari warga Dusun Sarasi Dua, Desa Dolok Sordang Julu, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), ketika menyambut kunjungan Syahrul M Pasaribu yang tertunda yang seyogiyanya dilaksanakan tanggal 19 Januari 2021 yaitu pada saat hari pertama Listrik PLN dapat nyala di Dusun Sarasi Dua dengan panjang kabel 3200 m.
Tak heran, mantan Bupati Tapsel dua periode tersebut, langsung disarungkan ulos sebagai rasa terima kasih dan hormat masyarakat yang ada di tempat itu.
Syahrul M Pasaribu sampai ke dusun itu sekira pukul 21.30 WIB setelah siang harinya memenuhi undangan masyarakat Pargarutan Luat Harangan-Sipirok untuk bersilaturrahmi sekaligus meninjau keberlangsungan Energy listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat yang dibangun tahun 2015 dan saat ini juga sudah dialiri PLN. Dari jauh terlihat masyarakat sudah menunggu kedatangan pria yang dijuluki mereka “Bapak Pembangunan”.
Di gerbang pintu masuk Dusun tertulis “Selamat Datang Bapak Pembangunan Syahrul M Pasaribu”. Meski terbilang sederhana, karena kondisi COVID-19, Namun, masyarakat sudah menyiapkan tempat bagi Syahrul bersama rombongan.
Tak lama, Adiman Harahap, tokok masyarakat Dusun Sarasi Dua bercerita bahwa, Dusun tersebut berdiri sejak tahun 1958. Sejak saat itu, dia dan masyarakat lainnya tidak pernah berfikir bahwa kampung mereka akan dialiri listrik.
“Selama ini saya berfikir bahwa Dusun ini tidak akan pernah dialiri listrik. Makanya, dengan masuknya listrik ibarat mimpi jadi kenyataan,”ungkapnya.
Selama puluhan tahun, kata Adiman, warga di Dusun tersebut tidak pernah menikmati aliran listrik. Pada malam hari, mereka hanya menggunakan lampu tradisional (teplok).”Dahulu, anak-anak kami belajar mengaji pakai lampu teplok. Sekarang, Alhamdulilah, sudah bisa menikmatii aliran listrik,”imbuhnya.
Ditanya kenapa nama Dusun tersebut Sarasi Dua, Andiman menegaskan bahwa nama tersebut sebagai ungkapan terima kasih masyarakat yang ada di desa itu. Sebab, karena kerja keras Syahrul M Pasaribu, masyarakat bisa menikmati listrik.
“Sebelumnya, anak dusun ini disebut-sebut Sidua-dua. Tapi , karena jasanya (Syahrul), kami mengganti namanya menjadi Dusun Sarasi Dua,”tandansya.
Lain lagi pernyataan Asrul Harahap, salah seorang warga di dusun tersebut. Dia mengatakan, pada awalnya banyak yang pesimis terhadap gagasan listrik masuk ke dusun itu. Sebab, banyak yang belum mengetahaui bahwa di tempat itu ada Dusun.
“Awalnya, banyak yang pesimis, karena tidak mungkin aliran listrik masuk ke tempat itu. Mengingat, jarak antara Dusun tersebut dari Sipirok (Ibukota Tapsel) terbilang jauh.
Selanjutnya, Asrul menjumpai salah seorang rekannya di Sipirok bernama Depri Siregar Setelah diskusi, akhirnya mereka menyampaikan gagasan tersebut kepada Syahrul M Pasaribu, yang kala itu masih menjabat Bupati.
“Alhamdulillah, usulan program tersebut disambut baik oleh Pak Syahrul,”tuturnya. Mendapat dukungan dari orang nomor satu di Tapsel saat itu menambah keyakinan Asrul bahwa dalam waktu dekat aliran listrik akan masuk ke kampungnya.
//Masyarakat Harus Syukuri Nikmat//
Sementara itu, Mantan Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu yang didampingi Abd.Basyit Dalimunthe Anggota DPRD Tapsel dan Defri Siregar, meminta kepada seluruh masyarakat yang ada di Dusun Sarasi Dua agar mensyukuri nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Sebab, masih banyak masyarakat di daerah lain yang belum tersentuh listrik, meski jumlah penduduk Dusun Sarasi Dua terbilang sedikit.
“Mari kita syukuri nikmat Tuhan yang sudah ada,”ungkapnya. Politisi senior itu tidak sepakat kalau ada yang menyebut bahwa Dusun tersebut belum merdeka,”Kalau ditanya puas, saya juga merasa belum puas. Tapi kita harus bersyukur akan nikmat, yang diberikan Allah Swt,”jelasnya.
Syahrul berpesan kepada seluruh warga di tempat itu agar menjaga pembangunan yang sudah mereka rasakan. Selain itu, suami tercinta Ny Syaufia Lina Syahrul M.Pasaribu tidak lupa mengingatkan warga untuk patuh terhadap protokol kesehatan serta mengikuti program vaksinasi sebagai upaya menghindari COVID-19.
“Mari kita jaga dan rawat, jangan tunggu petugas PLN, misalnya ada pohon yang tumbang yang dapat mengganggu Kabel listrik tetapi berinisiatiflah untuk membersihkannya karena kantor mereka jauh dari tempat ini,”ungkap politisi senior itu.