TAPSEL- Sosok perempuan di kalangan penggiat atau relawan anti narkoba, umumnya masih sangat jarang terlihat di tengah-tengah masyarakat. Namun di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), ada sosok perempuan yang berani tampil untuk menyuarakan serta mencegah peredaran narkoba.
Sosok perempuan itu adalah Ny Rosalina Dolly Pasaribu. Di sela-sela kesibukannya sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Tapsel, ia sangat aktif bahkan terjun langsung dalam menyosialisasikan bahaya peredaran narkoba ke masyarakat, utamanya generasi muda.
Bahkan, saat ini Rosalina mendapat kepercayaan sebagai Pembina Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Masyarakat Penggiat Anti Narkoba (Mapan) Republik Indonesia (RI) Kabupaten Tapsel. Di beberapa kesempatan, Rosalina kerap tampil dalam pelantikan PAC Mapan RI, hingga kegiatan sosialisasi anti narkoba lainnya.
Terakhir, ia terlihat begitu semangat untuk mengajak masyarakat agar berani mengatakan tidak pada narkoba. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri sosialisasi P4GN untuk masyarakat di Aula Kantor Camat Angkola Barat, pada Senin (5/12) pagi.
Rosalina menjelaskan, latar belakang dari dorongan semangat dalam membumikan bahaya narkoba adalah ketika melihat generasi penerus atau kalangan muda yang terjerumus oleh narkoba.
“Jadi saya menginginkan generasi kita ke depan lebih sehat dan mampu berinovasi, tanpa narkoba. Maka, saya semangat dan antusias dalam berbagai kegiatan pencegahan peredaran narkoba ini,” ujarnya.
Rosalina berharap agar generasi muda Tapsel ke depan harus sejalan dengan visi misi Bupati yaitu, generasi yang lebih sehat, cerdas, dan sejahtera. Di samping itu, selaku Ketua TP PKK Kabupaten Tapsel, menurutnya, sudah menjadi suatu hal yang mutlak baginya untuk mencegah peredaran narkoba baik di dalam keluarga maupun masyarakat luas.
“Kita menghimbau kepada masyarakat di segala lini, untuk menjauhkan diri dan perangi narkoba dengan bidangnya masing-masing,” imbuhnya.
Dia berpesan kepada perempuan lain di Kabupaten Tapsel untuk membentengi keluarga dari bahaya narkoba. Ia juga mengingatkan ke para orang tua, agar terus memperhatikan tumbuh kembang anak dan juga pergaulannya.
“Yang kita harapkan, agar anak-anak kita menjadikan rumah sebagai tempat mencurahkan keluh kesah. Sehingga, bukan lingkungan lain di luar rumah yang jadi tempat mengadu anak-anak kita. Sebab, yang kita khawatirkan di lingkungan luar, dapat menjerumuskan anak-anak ke hal-hal negatif seperti narkoba,” tandasnya.