SIMALUNGUN-Sejumlah kepala desa (kades) di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara mengeluh. Pasalnya, selama 3 bulan mereka belum gajian.
Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga (RHS) dituding tega membiarkan ratusan kepala desa selama tiga bulan belum menerima gaji atau honor.
Padahal honor kepala desa sangat dibutuhkan untuk biaya hidup keluarganya dan operasional dalam menjalankan tugas termasuk mensosialisasikan budaya gotong royong (marharoan bolon) kepada masyarakat untuk memajukan pembangunan desa yang merupakan program kerja bupati Radiapoh H Sinaga.
” Tega benar pak bupati, sudah 3 bulan (Maret, April, Mei) kepala desa belum gajian, bagaimana kami bisa menghidupi keluarga dan mensosialisasikan program kerja bupati Simalungun untuk marharoan bolon atau gotong royong membangun desa jika dana operasional tidak ada”, ujar salah seorang kepala desa di kecamatan Gunung Malela.
Untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga dan biaya operasional kepala desa mengaku terpaksa meminjam uang dari kerabat atau teman.
Para kepala desa berharap bupati Simalungun Radiapoh memberikan perhatian serius sehingga gaji ratusan kepala desa bisa segera dibayarkan.
Kepala Badan Pemberdayaan dan Pembinaan Masyarakat Nagori/Desa (BPMN) Pemkab Simalungun, Sarimuda Purba mengaku, belum dibayarkannya gaji kepala desa ,disebabkan dari 386 kepala desa baru 103 yang mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahap pertama, yang menjadi sumber dana pembayaran gaji para kepala desa.
” Memang benar kepala desa belum gajian, karena hingg saat ini baru 103 yang sudah mengajukan APBDes, jika seluruhnya sudah mengajukan baru diproses pencairan anggarannya, ” sebut Sarimuda. (zn)
