Medan – Luar biasa, salah seorang anak tukang jahit berasal dari daerah pesisir Labuhanbatu yang bernama Suhailasari meraih penghargaan di negara tetangga Malaysia.
Anak dari orangtua Abu Hasan dan Nurbaiti ini mampu meraih “Best Paper” pada acara Internasional Postgraduate Research Conference di Terengganu Malaysia.
Acara prakarsai oleh Universiti Sultan Zainal Abidin dengan peserta dari berbagai negara. Antara lain berasal dari Negara Norwegi, Palestina, Turki, Thailand, dan Indonesia.
Beranjak dari keterbatasan ekonominya, ia tidak patah semangat untuk membuktikan bahwa siapa saja berhak meraih cita-citanya.
Semangat, pantang menyerah dan fokus ada pada Suhaila hingga mampu meraih penghargaan tersebut.
Perjuangan beliau dapat kita ikuti sejak mengajar pada salah satu sekolah di Medan, ia juga ternyata mampu melanjutkan jenjang pendidikan ke S2 di UMN Al Washliyah Medan.
Suhailasari dengan mata berkaca-kaca menceritakan perjuangannya demi ikut pada acara yang bergengsi ini.
“Saya tidak pernah bermimpi bisa berada dititik ini, sebab selain materi yang pas-pasan saya juga sering diragukan orang-orang sekitar, terlahir sebagai anak tukang jahit, hidup diperantauan sendirian, berjuang menelusuri jalan mana yang akan membawa saya menuju cita-cita,” terang Suhaila yang hampir saja meneteskan air mata harunya.
Lebih lanjut Suhaila menceritakan, karena dia anak pertama maka baginya dia harus jadi contoh bagi adek-adeknya.
“Segala harapan tertumpukan pada saya, sebab saya anak pertama harus bisa memberi contoh terbaik untuk adik-adik saya,” ujarnya.
Terakhir Suhaila memberi pesan dan motivasi kepada mahasiswa lainnya untuk terus meningkatkan kapasitas diri.
“Teruslah belajar dan yakin, selain keyakinan do’a restu dari kedua orang tua menjadi pelengkap menuju berhasil yang sesungguhnya,” tutupnya
Untuk diketahui Acara Internasional Postgraduate Research Conference di laksanakan selama 2 hari, tepatnya pada tanggal 21-22 Desember 2022.