MADINA – Bagas Godang yang berada di Kelurahan Huta Godang Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal berhasil meraih juara tiga Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2022 untuk kategori Kampung Adat di Indonesia. Acara API Award 2022 ini diselenggarakan di Banda Aceh pada Jumat (25/11) lalu.
Penghargaan API Award 2022 merupakan bagian dari kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata Indonesia.
API turut mendorong peran dari berbagai pihak, yaitu masyarakat, pihak industri/swasta, dan pemerintah provinsi hingga kota dalam mempromosikan pariwisata yang ada di Indonesia serta mengembangkan ekonomi lokal secara nyata dan masif.
Penuh Motivasi
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mandailing Natal, Ahmad Yasir Lubis, mengatakan bahwa pada saat mengajukan Bagas Godang Huta Godang di Kecamatan Ulu Pungkut ke ajang API 2022 tidak lepas dari beberapa motivasi.
Pertama, masih ada keterikatan dan pengaruh keberadaan Bagas Godang ke adat istiadat dan budaya di sekitarnya. Kedua, arsitektur Bagas Godang masih mempunyai komponen yang orisinal.
Ketiga, keberadaan Bagas Godang telah memberikan pengaruh besar terhadap hubungan sosial budaya masyarakat dan patriotisme masyarakat pada masa perjuangan. Selain itu, daerah tersebut juga melahirkan tokoh besar seperti Mangaraja Junjungan Lubis, Gubernur Sumut yang keenam.
Mengembangkan Potensi Wisata
Berkat meraih juara tiga di ajang API 2022, pembangunan agrowisata, budaya, dan sejarah di Kecamatan Ulu Pungkut akan segera dilakukan pada tahun 2023 mendatang. Pembangunan ini tidak lepas dari sarana dan prasarana pendukung wisata di sekitar Bagas Godang.
Dengan membangun sejumlah fasilitas yang memadai, diharapkan akan meningkatkan daya tarik para wisatawan untuk berkunjung.
“Selain itu, kita juga akan mengupayakan rehabilitasi bangunan sekolah rakyat (HIS Katopanan) yang ada disekitar Bagas Godang untuk dijadikan museum sebagai tempat penampungan benda bersejarah pada masa perjuangan hingga revolusi,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mandailing Natal, Ahmad Yasir Lubis, dikutip ANTARA.
Rumah Berarsitektur Unik
Dikutip dari situs cagarbudaya.sumutprov.go.id, rumah adat khas Mandailing Natal berbentuk empat persegi panjang yang disanggah kayu-kayu besar dengan jumlah ganjil.
Ruangannya terdiri dari ruang depan, ruang tengah, ruang tidur, dan dapur yang terbuat dari kayu. Memiliki tujuh atau sembilan anak tangga, berpintu lebar dan berbunyi keras jika dibuka.
Konon, masyarakat lokal menganggap Bagas Godang sebagai tempat sakral. Hal ini dikarenakan ada adat dan hukum yang berlaku di dalam masyarakat Mandailing yang dijiwai oleh Bagas Godang. Dulunya, rumah ini juga menjadi pusat kegiatan musyawarah untuk memutuskan suatu masalah.