Ini Motif Pelajar Asal Angkola Timur, Tapsel, Tendang Seorang Nenek 

  • Bagikan

TAPSEL- Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni menyebutkan motif pelaku pelajar yang menendang seorang nenek hanya iseng dan akan memberikan rokok kepada korban yang sedang berjalan kaki di Jalan Lintas Sumatera tepatnya di Desa Panompuan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Pasca viralnya video para pelajar yang menendang seorang nenek yang sedang berjalan kaki di Jalan Lintas Sumatera. Polres Tapsel langsung menangani kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anak dibawah umur di Kecamatan Angkola Timur.

Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 11.00 WIB. Dimana, awal kejadian berawal ketika para pelajar yang mengendarai sepeda motor berhenti di badan jalan dan saat itu akan memberikan rokok kepada seorang nenek yang merupakan korban penganiayaan dilokasi itu. Spontan, seorang pelajar menendang korban hingga terjatuh.

“Diketahui motif yang dilakukan para pelajar hanya iseng dan akan memberikan rokok kepada korban. Spontan, seorang pelajar melakukan penganiayaan dan melakukan tendangan kepada korban,”ujar Kapolres Tapsel ketika ditemui wartawan.

Status Pelajar Masih Jadi Saksi

Selanjutnya, pelaku yang merupakan pelajar di Kabupaten Tapanuli Selatan itu sudah diperiksa di Mapolres Tapsel dan para pelaku masih sebagai saksi. Saat ini, lanjut Kapolres Tapsel, masih menunggu hasil visum et repertum dari Dokter di RSUD Kota Padangsidimpuan untuk diketahui pasal yang akan digunakan kepada para pelaku.

“Para pelaku masih sebagi saksi dan untuk pasal yang akan diterapkan masih menunggu hasil visum,”ujar Imam Zamroni.

Kemudian, besok Kapolres Tapsel bersama Dinas Sosial Tapsel akan mengantarkan korban ke RSJ Medan untuk dilakukan pemeriksaan dan korban diketahui bernama Leni Saragih, warga Simalungun yang sudah 4 bulan berada di Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.

“Ketika di periksa, korban memberikan keterangan yang berbalik dan besok korban akan dibawa ke RSJ Medan untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan dan setelah itu akan diantar kepada keluarga di Siantar,”ujarnya.

Saat ini, lanjut Imam, sudah memanggil orangtua pelaku, tokoh masyarakat, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Sumut, untuk dimintai keterangan demi melengkapi berkas perkara. Sementara para pelaku dipulangkan ke orangtuanya sembari berkoordinasi dengan Bapas Sibolga.

“Pelaku dipulangkan kepada orangtuanya sembari menunggu koordinasi dengan Bapas Sibolga,”ujarnya.

  • Bagikan