PADANGSIDIMPUAN-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara melarang warga melakukan budaya marpangir menyambut Bulan Ramadhan.
Pasalnya, budaya tersebut tidak relevan dengan agama Islam lantaran lebih banyak efek negatif daripada positif.
“MUI melihat lebih banyak mudoratnya,” ucap Ketua MUI Kota Padangsidimpuan, Zulfan Efendi Hasibuan saat dihubungi LENSAKINI, Jumat (9/4/2021).
MUI menghimbau masyarakat untuk segera meninggalkan budaya marpangir tersebut. “Maka kita dari MUI berharap supaya itu ditinggalkan atau ditiadakanlah jangan sampai kita lihat ada hal-hal nuansa negatif. Jangan sampai Ramadhan itu disambut dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan Islam,” pungkasnya.
Sekedar informasi, marpangir merupakan suatu budaya yang kerap dilakukan masyarakat Tapanuli Bagian Selatan dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan. Dimana, sebagian masyarakat mandi dengan bunga-bunga yang harum.
(UA)