Manto menyebutkan, kenaikan harga tersebut akibat tidak sesuainya penghasilan petani saat melakukan panen. Mulai dari gagal panen, wabah penyakit yang menyerang dan tingginya harga pupuk subsidi. Tentu akan berpengaruh pada pergesaran harga beras sekitar Rp1.000.
“Informasi dari petani, penyebab kenaikan harga karena tidak sesuainya penghasilan petani saat panen dengan operasional. Kebanyakan karena gagal panen, terkena dampak penyakit hingga tingginya harga pupuk subsidi,” ungkapnya.
Dia berharap, stabilitas harga beras bisa terjaga agar putaran modal bagi pedagang juga bisa lebih baik. “Modal kita lama berputar kalo masih begini harganya, pembeli juga semakin sepi datang ke Pasar bang,” ujar Manto.
Manto menjelaskan, pasokan beras ia dapatkan dari petani di Angkola Julu, Sipirok dan Medan.
“Pasokan berasnya biasa di ambil dari Angkola Julu dan Sipirok. Kalau untuk Beras Kuku Balam didatangkan dari Medan,” tandasnya.