TAPANULI SELATAN-Dibangun dengan menggunakan konsep Tapanuli Selatan dan Timur Tengah, Masjid Agung Syahrun Nurdi komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), jalan Prof Lafran Pane Sipirok, diresmikan, Jumat (22/1).
Hadir dalam acara itu, pimpinan Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu, Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu, Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution dan jajaran, Ketua DPRD Tapsel Husin Sogot Simatupang, Ketua DPRD Kota P. Sidimpuan, Kapolres Tapsel, Ketua BNN Tapsel, mewakili Bupati Paluta dan Palas, Bupati Tapsel terpilih Dolly Parlindungan Pasaribu, MUI serta berbagai lembaga keagamaan, pemuda dan tokoh masyarakat.
Bupati Syahrul M Pasaribu mengisahkan, berbagai tantangan dan pekerjaan besar yang dihadapi diawal memimpin Tapsel sepuluh tahun lalu, khususnya kondisi devisit keuangan dan pertapakan perkantoran Pemkab Tapsel.
Lebih lanjut Syahrul mengungkapkan, Masjid Agung Syahrun Nur ini dibangun selama dua tahun dan aksesorisnya setahun.
” Membangun ini tidak mudah, terima kasih atas seluruh dukungannya. Membangun daerah tidak bisa hanya mengandalkan APBD dan harus berimbang dan berkesinambungan, “sebutnya.
Pimpinan Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu dalam sambutannya mengapresiasi, berbagai capain yang diraih Bupati Syahrul dalam membangun Tapsel khususnya Masjid Agung Syahrun Nur yang sangat besar dan mewah ini.
” Berbagai prestasi dan capain Bupati Syahrul yang masa jabatannya akan berakhir beberapa hari kedepan akan selalu dikenang selamanya, “katanya.
Sementara Ketua DPRD Tapsel Husin Sogot Simatupang mengajak, ummat Islam menjadikan masjid ini menjadi jantung ibadah.
” Moga berbagai karya pembangunan Bupati Syahrul Pasaribu ini dapat dijaga dengan baik kedepan, “ujarnya.
Ketua MUI Tapsel Ahmad Gozali dalam sambutannya Siregar mengajak, ummat Islam untuk memakmurkan Masjid Agung Syahrun Nur.
” Ini masjid yang besar dan mewah, mari kita syukuri dengan memakmurkannya, “katanya.
Kadis PU Tapsel menjelaskan, Masjid Agung Syahrun Nur yang dikerjakan PT. Karya Agung Pratama Cipta ini menelan dana lebih kurang Rp 52 milyar.
Pemancangan tiang pondasi masjid ini sendiri dimulai pada April 2018. Ukuran bangunan masjid ini sekitar 3 ribu meter persegi dengan luas lahan lebih kurang 4 hektar dan mampu menampung sekitar 2.350 jamaah.
Dengan rincian dalam masjid bisa menampung lebih kurang 760 jamaah, teras masjid 560 jamaah, sedang out door diperkirakan mampu menampung seribu jamaah.
Masjid Agung Syahrun Nur berbentuk gabungan instrumen Timur Tengah, Turki dan Tapsel dilengkapi berbagai fasilitas pendukung mulai ruang parkir untuk kendaraan roda dua, roda empat dan bus yang diperkirakan mencapai 222 lot serta taman.
Acara dirangkai peresmian Kantor MUI dan Monumen Dana Rakca. (zn)