
MANDAILING NATAL – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut) menggelar rapat evaluasi capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Auala Kantor Bupati Selasa, (18/01/2022).
Pada rapat yang di pimpin Bupati Madina H.M Ja’far Sukhairi Nasution dihadiri oleh Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi Nasution, Kapolres, AKBP H Muhamamad Reza C.A.S Sik MH, Perwira Penghubung, Mayor Inf David Sidabutar, Ketua Pengadilan Agama Panyabungan, Hasanuddin S.Ag, dan beberapa OPD terkait.

Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza memaparkan berbagai upaya sudah dilakukan, bahkan telah memerintahkan anggotanya mencari 10 orang warga sebagai peserta Vaksin.
Selain itu, kebijakan sudah dibuat dalam hal percepatan pencapaian target Vaksinasi termasuk pelayanan SIM, SKCK dilakukan pengecekan apakah sudah divaksin, jika belum maka akan disuntik ditempat.

“Saya harapkan juga, pelayanan publik di Pemerintah melakukan seperti itu, yakinlah dengan cara tersebut capaian Vaksin di Madina segera terealisasi, untuk kategori anak adalah kendala izin orang tua, sedangkan di masyarakat umum adalah mobilisasi massa,” ungkap AKBP Reza.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Arbiuddin Harahap SSTP MM mengungkap fakta permasalahan yang ditemukan di lapangan terkait Vaksinasi. Kendala yang diperoleh selama ini adalah izin orang tua, nama di kartu keluarga tidak valid dengan nama siswa di data sekolah. Permasalahan itu sudah kita fasilitasi untuk di verifikasi kembali di Disdukcapil.
“Yang menjadi kendala saat ini, banyak orang tua yang mengatakan kenapa masih disamakan pelayanan di sekolah antara yang sudah divaksin dan belum,kemudian, pada saat jadwal pelaksanaan vaksin, 20 persen anak-anak disekolah diluburkan oleh orang tuanya,” ujarnya.
“Lebih efektif lagi, kalau kita membuat peraturan jika yang belum atau tidak mau divaksin, harus melakukan pembelajaran secara Daring (Online) dengan tujuan, agar anak-anak ini membujuk orang tuanya divaksin supaya bisa berkumpul kembali dengan kawannya,” terang Arbi.
Bupati menanggapi beberapa pendapat yang disampaikan beberapa pihak tersebut, Sukhari memandang dalam program capaian Vaksinasi anak ini adalah suatu pekerjaan yang sederhana karena usia 6-11 tahun ini 90 persen sudah sekolah.
“Ini semua butuh kekompakan kita, saya tidak ingin dalam pencapaian ini terjadi kelemahan, objek vaksinasi ini adalah tentang anak, yang selalu berinteraksi dengan guru, saya harap Kepala Dinas Pendidikan dan Kesehatan melakukan pemetaan,” kata Sukhairi.
Selain itu Bupati juga mengatakan tidak perlu melakukan atau mengeluarkan statemen pemasksaan, sebab dengan cara tersebut akan memancing keributan.
“Kita lakukan saja secara persuasif, pendekatan secara humanis kepada orang tua dan anak bahwa dosis vaksin tida berbahaya,” ucapnya.
Diketahui, capaian Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Madina hingga 17 Januari 2022 mencapai 28.809 orang dengan persentase 49.33 persen, sedangkan sasaran target 58.404.
(zn)