Cerita Korban Keracunan Gas PT SMGP, Haidar : Ini Trauma Yang Sulit Untuk Dihilangkan

  • Bagikan

MANDAILING NATAL – Tragedi gas beracun H2S masih menjadi trauma tersendiri bagi masyarakat Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut).

Tak terkecuali Haidar (39) salah satu korban yang saat ini masih dirwat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan. Ia sudah tiga kali keluar masuk RSUD Panyabungan untuk mendapatkan perawatan akibat keracunan gas H2S.

“Ini yang ketiga kalinya saya dirawat, dan udah seminggu disini,” katanya Senin 15/2/2021.

Ditemani istrinya Siti Hotni (34), Haidar memulai cerita pilu atas insiden yang menyebabkan lima orang meninggal, dan puluhan lainnya mendapatkan perawatan di RSUD Panyabungan akibat keracunan gas H2S PT SMGP

Pada saat itu, seperti biasanya ia keladang untuk memanen cabai miliknya. Tidak pertanda akan kejadian yang menimpa, lokasi kebunnya tak jauh dari lokasi lubang sumur perusahaan hanya berjarak sekitar ± 30 M

“Sekitar pukul 11.00 WIB, mesin perusahaan menyala, biasanya kalau perusahaan ingin membuka sumur mereka datang untuk memberitahu, ini semata mata tidak ada yang memberitahu, hanya sebahagian saja yang diberitahu,” ujarnya

Namun tak berselang lama, dia melihat kumpalan asap tebal berwarna hitam abu-abu bercampur warna putih, dan merasakan sesak seketika

“Saat itupun saya susah bernapas dan berteduh disaung, dan ketika ingin berlari saya pun terjatuh dan tak sadarkan diri disaluran air persawahan,” katanya

Tak lama setelah itu ia tersadar dan mendengar suara orang minta tolong, saat itu iapun merangkak ke pos Securuty yang jaraknya ± 50 M dari ladangya untuk memberitahu agar menutup lubang sumur yang dibuka

“Tiba di pos security itu saya lihat mereka tenang saja dan tidak tahu apa yang terjadi, saya beritahu mereka tidak percaya, namun setelah ada beberapa warga yang datang melaporkan baru sumur itu ditutup, ada sekitar setengah jam saya debat dengan mereka, kalau seandainya cepat ditutup korban tidak akan banyak,” katanya

Setelah sumur ditutup, ia teringat akan ayahnya. Spontan, dia kembali menyusul untuk melihat ayahnya, namun setelah sampai di ladangya ia kembali mengalami pingsan. “Saya pingsan kedua kalinya, dan tersadar sudah berada dipos sekurity dengan napas sesak,” katanya.

  • Bagikan