
MEDAN (LENSAKINI) – Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama istrinya, Kahiyang Ayu, meninjau langsung pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis di salah satu sekolah dasar di Medan.
Program yang merupakan inisiatif pemerintah pusat ini melibatkan perusahaan eFishery sebagai penyedia makanan. Menariknya, menu makan bergizi tersebut memanfaatkan ikan nila dari Danau Toba sebagai sumber protein utama.

Kegiatan uji coba berlangsung di SDN 064979 di Jalan Setia Budi, Medan, pada Kamis (19/12/2024). Bobby menyebutkan, uji coba ini dilakukan di 10 sekolah di Kota Medan dengan total 1.500 siswa mendapatkan makanan bergizi secara gratis.
“Kegiatan hari ini uji coba dari eFishery yang salah satu penyedia dari makan bergizi gratis, program Bapak Presiden, nah ini kita uji coba hari ini di 10 titik sekolah yang ada di Kota Medan, jumlahnya ada 1.500 anak-anak yang dibagikan makan bergizi gratis,” ujar Bobby di lokasi.
Bobby menjelaskan, komposisi makanan yang diberikan telah dirancang dengan memperhatikan kecukupan gizi. Selain karbohidrat dan buah, ikan nila dari Danau Toba menjadi salah satu komponen utama.
Ia optimistis penggunaan ikan lokal ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian masyarakat sekitar Danau Toba.
“Tadi komposisi makanannya, disimulasikan, nanti akan dilakukan pada Januari nanti. Ada karbohidratnya, ada proteinnya, ada susu dan juga ada buah. Komposisi makanan tadi sudah pas, dari cukupan gizinya sudah pas, tadi ikannya menggunakan produk ikan nila dari Danau Toba,” jelasnya.
Pada uji coba kali ini, makanan disajikan menggunakan wadah sekali pakai. Namun, Bobby memastikan bahwa ke depannya wadah makanan akan beralih ke jenis yang dapat digunakan kembali untuk mendukung upaya ramah lingkungan.
“Tempatnya hari ini masih menggunakan tempat sekali pakai, nanti akan menggunakan tempat yang recycling,” ungkap Bobby.
Lebih lanjut, Bobby menyebutkan bahwa program ini akan melibatkan 155 dapur di Medan yang masing-masing mampu menyediakan 3.000 hingga 5.000 porsi makanan per hari. Dapur-dapur ini nantinya akan dikelola sesuai instruksi dari Badan Gizi Nasional.
“Kita di Kota Medan akan mengikuti instruksi dari Badan Gizi Nasional, kurang lebih di Kota Medan dari data yang kami pegang nanti akan ada 155 titik untuk kebutuhan dapurnya, yang masing-masing dapur kurang lebih ada 3 ribu-5 ribu porsi sehari yang bisa disuplai,” tutupnya.
Dengan program ini, Bobby berharap kebutuhan gizi anak-anak sekolah dapat terpenuhi, sekaligus meningkatkan taraf ekonomi masyarakat lokal yang terlibat dalam penyediaan bahan makanan, khususnya ikan dari Danau Toba.