Bersama Pemkab Tapsel dan PLTA Batangtoru, Marancar Menuju Lumbung Bawang Merah

  • Bagikan

/Marancar Akan Jadi Lumbung Bawang Merah/

Plt Kadis Pertanian Tapsel Henry H memerinci kesuksesan tanaman bawang merah di Kecamatan Marancar ini. Rata-rata, katanya, satu petani dari 25 petani binaan, bisa menghasilkan 150 Kilogram bawang merah.

“Kolaborasi NSHE dan Dinas Pertanian Tapsel sangat bagus dalam inovasi pertanian ini. Dari bibit, pupuk, dan alat pemeliharaan, dibantu oleh PLTA. Dan dari Dinas Pertanian kita mendukung penyuluh, fasilitator, melakukan monitoring. Hingga mencapai kesuksesan ini,” terangnya.

Advertisement

Manajer Sosial Komunikasi NSHE Arie Dedy menjelaskan, Program Demplot dan Binaan Kelompok Tani ini merupakan bagian tanggungjawab sosial PLTA Batangtoru. Wujud nyata komitmen perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

“Bukan pertanian jenis bawang semata, dan ini merupakan kolabaroasi positif antata perusahaan dan Pemkab Tapsel. Dalam prosesnya secara bersama-sama PT NSHE dengan Dinas Pertanian memberikan pelatihan dan dukungan teknis kepada petani. Yang mengedepankan prinsip keberlanjutan dan konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

“Bisa diinformasikan bahwa kami masih membuka diri untuk pengembangan demplot dan atau pun demplot budidaya jenis pertanian yang lain, bersama kelompok-kelompok tani lain dari desa-desa di sekitar PLTA Batangtotu” ujar Arie Dedy selanjutnya

Sementara itu, Bupati Tapsel Dolly Pasaribu berharap dengan kondisi alam Tapsel yang sangat baik bagi perntanian. Nantinya bisa menjadi penghasil komoditas pangan, termasuk bawang merah. Ia pun berterimakasih dengan program kolaborasi ini.

“Dan yang paling penting, apapun (komoditas) yang keluar dari s
Simaninggir ini harganya bagus-bagus,” pesannya, sebelum beranjak.

Menyambung itu, Ketua TP PKK Rosalina Dolly Pasaribu ingin, lahan terbengkalai semaksimal mungkin dimanfaatkan bercocok tanam. Menghasilkan komoditas pangan.

“NSHE bisa memberikan bantuan begini, alat, bibit dan bagaimana kita dilatih menanam bawang. Ini harus kita manfaatkan dan jaga dengan baik,” pesan Rosalina.

Budidaya bawang merah ini, kata Rosalina, selain untuk kesejahteraan petaninya. Juga akan bermafaat dalam menjaga ketahanan pangan. Apalagi, bila nanti Tapsel bisa menjadi daerah ini telah swasembada terhadap komoditas tersebut.

“Harapan saya, ke depan Tapsel menjadi lumbung bawang merah. Mari kita bahu membahu. Dan nanti hasil dari panen ini, sisihkan untuk memulai tanaman baru lagi. Jangan semua dibelanjakan, agar keberlanjutan terjadi,” pesannya.

Rosalina Dolly Pasaribu, bersama pimpinan NSHE serta kelompok tani binaan, kemudian secara seremoni memanen bawang merah perdana di lahan demplot di Desa Simaninggir.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
  • Bagikan