Mengenang Timbul Simanungkalit, Sang Penolong Itu Benar-Benar Telah Pergi

  • Bagikan
Ilustrasi Sang Penolong (Istimewa)

Dua minggu lebih saya berusaha bangun dari mimpi buruk ini, namun ternyata ini benar-benar terjadi. Bahwa dia, Timbul Simanungkalit memang telah pergi untuk selamanya.

Malam ini saya masih berusaha meyakinkan diriku untuk menerima kepergiannya. Saya yakin bahwa bukan hanya saya yang merasakan ini, selain keluarga dan sahabat-sahabatnya, banyak orang yang terpukul kehilangan beliau. Pasca kepergiannya, banyak air mata yang keluar bahkan sampai berhari-hari. Sungguh banyak kisah yang tak bisa dilupakan tentang dia.

Hidup Yang Penuh Berkat Bagi Orang Lain 

Dia telah membuktikan dirinya sebagai “hamba” yang benar-benar tulus membantu orang, satu hal yang selalu dia ucapkan bahwa jangan pernah katakan kamu tidak bisa kepada orang yang datang meminta pertolongan kepadamu, setidaknya ketika dia pulang setelah bertemu denganmu sebagian dari masalahnya telah hilang.

Ada ratusan korban kekerasan anak dan perempuan yang telah dibantunya, ratusan pedagang kaki lima yang menjadikan sosoknya sebagai tameng mereka setiap digusur, ada banyak orang yang kurang mampu dibantunya baik untuk perobatan, berhadapan kasus hukum hingga persoalan perut.

Petarung Sejati

Dia benar-benar menikmati kebebasannya dan menjadi manusia merdeka seutuhnya tanpa pernah kompromi dengan ancaman, resiko dan ketakutan. Dia sangat menyukai perlawanan dan tak pernah mau berhenti sebelum dia memenangkan pertarungan itu.

Jangan kau meragukannya ketika berbicara membela hak-hak yang lemah, bahkan sahabatnya sendiri bisa menjadi lawannya apabila sahabatnya tersebut yang merampas keadilan dari orang yang lemah itu. Mengajari mahasiswa supaya berkualitas adalah kegemarannya dan akan sangat disupportnya bukan sekedar dengan kata-kata.

Jadikan Dirimu Seseorang Yang Spesial Bagi Orang Lain 

Selalu menjadi petuah kepada kaum muda ketika sedang memotivasinya. Dia tak setengah-setengah dalam mendidik orang. Didikan yang keras dan siap diperintah bahkan dalam situasi tersulit pun dia tak boleh mendengar kata tak sanggup darimu. Setelahnya dia akan mengangkatmu menjadi sosok yang berharga di mata orang lain. Beberapa hari yang lalu ada seseorang yang bercerita kepada saya bahwa dia berhenti menjadi tukang begal sejak dipanggilnya bersamanya.

Saya teringat cerita teman kemarin disaat pemakaman beliau bahwa dari rombongan yang mengantarkan jasad beliau ke pekuburan ada satu orang yang mengaku tak pernah jumpa secara langsung dengan beliau disaat hidup tetapi dia dan istrinya mengikuti kisahnya dalam membantu orang. Dan tentunya setiap orang memiliki kata-kata sendiri menjadikan sosoknya jadi inspirasi bagi mereka.

Membuat Dia Tersenyum Dari Surga 

Perjuangannya menolong yang lemah adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dilanjutkan. Biarlah bulan Mei ini dipenuhi tangisan air mata atas kepergianmu Bang, namun besok engkau akan selalu hadir dalam hidup kami dalam melanjutkan karya-karyamu.

“Juli, ketika kamu merasa tidak mampu namun orang membutuhkanmu saat itu, maka pergilah ke kamarmu dan berdoa sebelum kamu bertindak” ujarnya menasehat kala itu.

Dan, aku rindu suara khasmu memanggilku, “Juli…..!”m sambil berteriak dan tersenyum.

Timbul Simanungkalit

Seorang Mantan Anggota DPRD Kota Padangsidimpuan, meninggal 11 Mei 2021. Sebelum dan sesudah menjadi anggota legislatif, Timbul Simanungkalit dikenal sebagai aktivis buruh dan pegiat sosial. Bersama Yayasan Burangir yang ia dirikan tahun 2006, ia bergerak untuk kemanusiaan. Terutama dalam upaya melakukan perlindungan terhadap anak dan perempuan dari kekerasan.

Timbul Simanungkalit, saat melakukan pendampingan pada warga yang kesulitan secara ekonomi untuk berobat (Foto : Facebook)

Baginya, Burangir menjadi alat kongkrit untuk membantu banyak orang yang membutuhkan. Tanpa bantuan dana dari Pemerintah, lebih dari seratusan orang telah ia bantu secara mandiri melalui Yayasan Burangir.

Penulis : Juli Herniatman Zega
Editor : ZHP

  • Bagikan