Kasus prostitusi di kalangan artis saat ini menjadi salah satu hal yang diperbincangkan. Faktanya, beberapa artis belakangan ini memang sempat diamankan kepolisian dan dimintai keterangan terkait dugaan prostitusi.
Disebut Nanda Persada, Ketua Umum Ikatan Manajer Artis Indonesia, kasus prostitusi ini berujung pada popularitas. Setelah diberitakan media massa terkait prostitusi, nama artis tersebut akan banyak mendapat tawaran pekerjaan.
Rupanya hal ini menjadi kekhawatiran sendiri bagi Nanda. Ia takut langkah-langkah ini menjadi salah satu jalan pintas bagi artis pendatang baru untuk dicontoh dan mendapatkan popularitas.
“Saya khawatir pola-pola ini akan ditiru oleh artis-artis baru yang sedang meniti karier baru. Menjadikan ini suatu jalan pintas untuk mem-branding–dalam tanda kutip–mereka jadi lebih berani,” ujar Nanda kepada detikcom.
Lebih lanjut, hal ini juga menimbulkan stigma negatif bagi deretan artis yang faktanya tak melakukan prostitusi. Stigma tersebut dikhawatirkan akan melekat pada pola pikir publik dan merusak image para pekerja seni.
“Nah mereka (publik) sulit membedakan mana artis yang benar-benar ingin membangun karier keartisan sama memang oknum-oknum tertentu yang memang arahnya ke kegiatan dugaan prostitusi itu,” tutur Nanda.
“Khawatir menjadi stigma yang negatif, akhirnya menggeneralisir semua artis jadi negatif gitu,” sambungnya.
Lebih lanjut, gaya hidup artis yang erat dengan kemewahan juga turut menjadi salah satu indikasi adanya prostitusi. Artis membutuhkan pemasukan lebih untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
“Untuk sebagian kalangan artis, saya rasa iya. Karena banyak sekali masukan info ya, yang terlibat masalah begini ya yang lifestyle-nya tinggi,” ungkap Nanda.
“Dari mulai barang-barang branded, liburan di luar negeri. Sedangkan mereka tahu secara job pekerjaan mungkin kurang aktif, kurang terlihat, tapi gaya hidupnya mewah. Ya mungkin-mungkin saja itu hal yang mempengaruhi, gaya hidup gitu ya,” tutup Nanda. (zn)