PADANGSIDIMPUAN-Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution dinilai gagal dalam menekan angka pengganguran terbuka di wilayah itu.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pengangguran terbuka di Kota Padangsidimpuan pada periode 2022 tercatat 7,76%. Sedangkan di 2021, tingkat pengangguran terbuka 7, 18%, dan 7,45% di 2020.
Wakil Ketua DPRD Padangsidimpuan, Rusydi Nasution mengatakan, Fraksi Gerindra selalu mengingatkan pemerintah kota agar Belanja harus efektif dan maksimal. Sebab, belanja pemerintahlah yang paling diharapkan menumbuhkan ekonomi di Kota Salak.
“Ini harus disikapi serius, karena apabila tidak ada perubahan kebijakan yang cepat akan berbahaya dan pada akhirnya akan berdampak sosial, kriminalitas naik, dan kualitas kehidupan masyarakat akan menurun. Bayangkan apa yang dilakukan penduduk terus tumbuh sementara pekerjaan dan usaha tak ada,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah salah satu indikator keberhasilan pembangunan perekononomian.
Tingkat pengangguran terbuka yang tinggi dan naik menunjukkan juga lapangan pekerjaan tidak berkembang. Penduduk usia produktif dan siap bekerja tumbuh sementara lapangan pekerjaan tidak berkembang.
“Pemerintah tidak fokus dan lalai akan hal ini. terlihat dari program kegiatan yang tidak menyasar adanya usaha untuk membuka lapangan pekerjaan. Terlebih lagi APBD kota membukukan silpa yang besar,” tandasnya.