Tidak ada seorang Nabi, kecuali sungguh telah memberi peringatan umatnya tentang seorang pembohong yang matanya buta sebelah. Selain ia buta sebelah dan sesungguhnya Tuhan kalian ‘Azza wa Jalla tidak buta sebelah, di antara kedua matanya tertulis ك ف ر (kaf-fa-ra) yang artinya kafir. (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Secara bahasa, kata Dajjal (الدّجّال) berasal dari perkataan “Dajala al-Ba’iira” (seseorang mendajjal unta). Artinya “Thalaahu bilqathiran waghaththahu bihi (melumurinya dengan aspal dan menutupnya dengan aspal tersebut). Asal makna Dajjal ialah al-Khalath (mencampur, mengacaukan, membingungkan). Seseorang dikatakan berbuat Dajjal bila ia menyamarkan dan memanipulasi. Lafal ini termasuk bentuk mubalaghah (menunjukkan makna sangat atau intensitas). Jadi, Dajjal adalah manipulator dan pembohong yang luar biasa.
Dalam buku “Misteri Dajjal” karya Wiyanto Suud (alumnus Ponpes Modern Darussalam Gontor) diuraikan bahwa dinamakan Dajjal karena ia menutup kebenaran dengan kebatilan. Atau ia menutupi kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan, kepalsuan, dan penipuan. Ada juga yang mengatakan karena ia menutupi bumi dengan kelompok atau pengikut-pengikutnya. Bahkan ada yang menggunakan Dajjal sebagai umpatan, sejenis kata kotor untuk meluapkan kemarahan atau kejengkelan yang sudah mencapai ambang batas.
Deskripsi Fisik Dajjal
Kalau dilihat dari segi asal-usul atau garis keturunan Dajjal, ada yang mengatakan bapaknya adalah seorang dukun Yahudi yang dikenal dengan nama Syaq, sedangkan ibunya berasal dari bangsa jin. Namun begitu, kelahiran dan kehidupan masa kecilnya tidak diketahui secara pasti. Konon, ia pernah ditangkap dan dipenjarakan oleh Nabi Sulaiman ‘alaihissalam karena mempunyai hubungan dengan makhluk halus. Sebagaimana diketahui, Nabi Sulaiman dianugerahi kekuasaan atas bangsa manusia dan jin, serta mampu berbicara dengan binatang.Nabi Sulaiman pun mengetahui apa yang telah dilakukan Dajjal.
Untuk memastikan kebenaran Dajjal pernah ditangkap oleh Nabi Sulaiman tentu perlu referensi atau rujukan lebih mendalam dan shahih. Namun, disebutkan bahwa Dajjal pernah menduduki singgasana Nabi Sulaiman. Ini merupakan pendapat ahli tafsir Syeikh Imron Husein dalam bukunya “The Qur’an Dajjal and The Jasad”. Buku ini menceritakan dan menakwilkan sosok jasad yang dilihat oleh Nabi Sulaiman duduk di singgasananya ialah Dajjal Wallahu A’lam.
Adapun ciri-ciri fisiknya, banyak hadis Nabi menjelaskan berikut sepak terjang Dajjal di akhir zaman kelak. Setidaknya ada empat ciri fisik Dajjal yang disebutkan dalam hadis Nabi SAW
1 Buta Mata Kanannya.
Terlihat seperti buah anggur yang mengapung atau buah anggur menyembul. Ada riwayat yang menyebut bahwa mata kirinyalah yang buta, dan ada pula yang mengatakan kalau kedua matanya memang cacat.
2. Ada Tulisan Kafir (kaf-fa-ra) di Antara Kedua Matanya atau Dahinya.
Tulisan ini bisa terbaca oleh kaum muslimin yang melek baca tulis ataupun yang buta huruf. Ini merupakan tanda yang diciptakan oleh Allah untuk menunjukkan dengan pasti akan kekafiran, kebohongan, dan kebatilan Dajjal. Artinya, ciri ini bukan dalam makna kias, tetapi makna yang hakiki. Kedua ciri utama ini baru tampak setelah Dajjal mendeklarasikan diri sebagai Nabi dan mengaku sebagai Tuhan. Mengapa demikian? Ini menjadi bukti bagi kaum mukminin, bagaimana mungkin seorang yang mengaku sebagai Tuhan, sedangkan sebelah matanya buta. Tentu, Tuhan tidak layak disifatkan demikian. Allah Ta’ala Maha Suci dan Maha Sempurna.
3. Berbadan Pendek, Gemuk dengan Rambut Keriting.
Dajjal berperawakanmuda, berbadan pendek dan gemuk, kulitnya berwarna kemerah- merahan, rambutnya keriting sehingga terlihat dari belakang seperti dahan yang rimbun. Dadanya bidang, dan kakinya membentuk huruf X (dalam dunia medis dikenal dengan istilah genu valgum).
4. Tidak Memilik Anak.
Dajjal tidak memiliki keturunan alias mandul. Perhatikan beberapa hadits yang menggambarkan sosok Dajjal berikut ini. “Sesungguhnya Dajjal al- Masih itu seorang lelaki yang pendek dan gemuk, berambut kribo, buta sebelah matanya, dan matanya itu tidak menonjol serta tidak tenggelam. Jika ia memanipulasi kamu maka ketahuilah bahwa Tuhanmu tidak buta sebelah matanya. (HR. Abu Dawud)
“Adapun Dajjal itu adalah buta sebelah matanya, lebar jidatnya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok”. (HR. Ahmad)
“Dan di antara kedua matanya tertulis kata “kafir” (HR. Bukhari)
“Kemudian beliau mengejanya -kaf fa’ ra- yang dapat dibaca oleh setiap muslim”. (HR. Muslim). Redaksi lain “Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak. (HR. Muslim).
Dalam sebuah hadits yang dirnwayatkan Abu Said al Khudri dalam kisahnya bersama lbnu Shayyad. Ibnu Shayyad berkata kepada Abu Said, Saya bertemu dengan banyak orang dan mereka mengira saya ini Dajjal. Bukankah engkau pernah mendengar Rasulullah bersabda bahwa Dajjal tidak punya anak (keturunan)? Abu Said menjawab, “Betul.” Ibnu Shayyad berkata lagi: “Padahal saya punya anak…” (HR. Muslim)
Demikian ciri dan deskripsi fisik Dajjal, si penebar fitnah terdahsyat di akhir zaman. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari fitnah dan tipu dayanya.
Tulisan ini dikutip dari Kalam SINDONEWS.com