IPM sendiri diperoleh dari sensus dan survey BPS Tapsel serta sata penunjang dari Pemerintah Daerah dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan serta evaluasi dan perencanaan pembangunan Tapsel ke depan.
Indeks pembangunan manusia (Human Development Index) yang sudah merupakan kesepakatan dunia (PBB/UNDP) dalam mengukur keberhasilan pembangunan,
dimana poin 70,00 ke bawah masuk kategori sedang, 70,01-80,00 tinggi, dan 80,01 ke atas kategori sangat tinggi. Artinya mendudukkan IPM Tapsel 2022 ini kategori tinggi.
Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu menyambut baik kedudukan IPM 2022 diangka 70,92 poin tersebut.”Bukan untuk berniat membangga-banggakan, akan tetapi indikator ini menjadi pemicu sekaligus pemacu bagi kami agar berupaya lebih keras bekerja dalam membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk),” ujar Dolly.
Sebagaimana diketahui bahwa indikator IPM dapat diukur baik dari sektor kesehatan, pendidikan maupun ekonomi seperti harapan hidup saat lahir, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita pertahunnya.
Persentase dan jumlah penduduk miskin bergeser
Demikian halnya persentase penduduk miskin. BPS mencatat lima tahun sejak 2018 hingga 2022 juga terus mengalami pergeseran angka, meski tidak begitu signifikan.
Tahun 2018 tercatat angka kemiskinan 9,16 % atau dengan jumlah penduduk 25,63 ribu turun menjadi 24,22 ribu atau menjadi 8,60 % tahun 2019, dan turun lagi di 2020 sebesar 8,47% atau menjadi 23,96 ribu.