Aliran Listrik Mushollah Al-Khahfi Diputus PT PLN di Hari Libur, Jemaah Sholat Pakai Penerangan Hp

  • Bagikan

RANTAUPRAPAT- Jemaah Mushollah Al- Kahfi Jalan Islamic Center Rantauprpat, terpaksa melaksanakan sholat Magrib berjemaah tanpa penerangan yang memadai, Minggu (28/6/2020).

Pasalnya, jaringan listrik dari PT PLN (PERSERO) Rayon Kota Rantauprpat memutus aliran listrik dan membawa meteran yang ada di mushollah itu, akibat terjadi tunggakan pembayaran selama dua bulan, sebesar Rp625.000. Agar tetap ada penerangan pada Sholat Magrib, jemaah terpaksa menggunakan cahaya dari hand phone milik meteka.

Peristiwa itu juga cukup disesalkan pihak pengurus mushollah, karena hari libur tersebut, tidak ada dispensasi agar tidak diputus. Mereka berharap supaya dapat menunggu untuk dibayar dihari kerja, Senin (29/6/2029).

Salah seorang pengurus Mushollah Al-Kahfi, An mengatakan, pihaknya sebenarnya tidak mengetahui sudah terjadi tunggakan pembayaran pemakaian listrik yang sudah jatuh tempo selama dua bulan.

“Karena pemberitahuan tunggakan, tidak seperti biasa ditempelkan di meteran listrik mushollah oleh petugas PLN. Jadi semua pengurus tau sudah tertunggak,” kata An kepada kepada wartawan, Minggu (28/6/2020) malam.

Menurutnya, pemberitahuan tunggakan pembayaran itu, diantarkan petugas PT PLN kerumahnya dan ditetima oleh istrinya tiga hari lalu, Jumat (25/6/2020). Sayangnya, istrinya, lupa memberitahukan ada surat pemberitahuan dari PLN . Akibatnya, pihak pengurus mushollah dan An tidak mengetahui sudah terjadi tunggakan pembayaran listrik tersebut. Uniknya lagi kata An, meskipun dihari libur, Minggu (28/6/2020), petugas PT PLN masih menyempatkan untuk memutus aliran listrik di mushollah tersebut.

“Tiba-tiba datang petugas PT PLN memutus listrik dan membawa meterannya setelah selesai Sholat Zuhur,” ungkapnya.

An menambahkan, akibat pemutusan listrik itu, warga terpaksa melaksanakan Sholat Magrib berjemaah tanpa penerangan PT PLN. Jemaah melaksanakan sholat  dengan penerangan seadanya. Namun seusai Sholat Magrib, pihaknya membayar tunggakan listrik selama dua bulan itu melalui pembayaran online.

Sementara itu, pemutusan aliran listrik ini juga sempat jadi pembicaraan digroup medsos, katena photo jemaah yang sedang sholat tanpa penerangan yang cukup. Namun tidak berapa lama kemudian petugas PT PLN kembali datang ke mushollah memasang meteran dan menyambung aliran listrik sekitar pukul 20.30, Minggu (28/6/2020).

Manager PT PLN (Persero) Rayon Kota Rantauprpat belum membalas konfirmasi melalui pesan Whatsapp terkait dengan persoalan ini.  (zn)

  • Bagikan