Jakarta- Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ikut berduka atas meninggalnya Fedrik Adhar Syaripuddin pada 17/08/2020 di RS Pondok Indah, Bintaro, Jakarta. Fedrik adalah jaksa penuntun umum (JPU) pada perkara penyiraman air keras pelaku penyerangan pada Novel.
Selain mengucapkan rasa duka, Novel juga tidak lupa memberi doa agar Alhamum Fedrik Adhar diampuni segala kesalahannya.
Ucapan duka dan doa tersebut ia tuliskan diakun twitternya novel baswedan @nazaqistsha pukul 21.15, 17/08/2020.
“Innalillahi Wainnailahi Rojiun. Turut berduka cita atas meninggalnya Jaksa Fedrik Adhar. “Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosanya dan menerima amal ibadahanya” tulis Novel di akun twitternya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung, Hari Setiyono membenarkan JPU yang menangani kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Fedrik Adhar meninggal dunia di RS Pondok Indah, Bintaro, Jakarta.
Sebagaimana diketahui, Fedrik Adhar sempat mendapat sorotoan publik karena menyebut penyiraman kepada Novel tidak disengaja. Karena keterangannya tersebut, terdakwa pelaku penyiraman air keras pada Novel hanya ditahan satu tahun penjara. (Int)