PADANGSIDIMPUAN-Anggota DPR-RI Komisi XI, Gus Irawan Pasaribu, mengaku prihatin dengan kondisi anggaran di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, pada tahun 2020. Pasalnya, ada silpa sebesar Rp100 miliar lebih.
“Ini memprihatinkan dan menyedihkan. Sebab, pada saat masyarakat mengalami keterpurukan ekonomi, malah ada silpa anggaran di Padangsidimpuan,”ujar Politisi Partai Gerindra tersebut ketika ditemui. Dia mengatakan, anggaran sebesar itu harusnya bisa dipergunakan untuk peningkatan ekonomi rakyat.
Baru baru ini, kata Gus, Presiden Joko Widodo marah-marah kepada sejumlah kepala daerah. Sebab, banyak anggaran baik yang berasal dari pusat maupun daerah tidak terserap (silpa). “Jarang saudara Presiden itu marah, apa sebabnya, karena banyak silpa anggaran,”ujarnya.
“Kalau sudah sudah silpa, itu bukan hanya sekedar mengendap di bank, tapi harus ditelisik lebih jauh apakah dahulu perencanaannya yang kurang baik atau eksekusinya tidak terlaksana,”ungkap mantan Pimpinan Komisi VII DPR-RI tersebut.
Ironisnya, ada sejumlah daerah yang bangga dengan membludaknya silpa anggaran tersebut dengan alasan efisiensi anggaran. “Kalau ada program yang tidak jalan, jangan bilang efisiensi, tapi itu merugikan rakyat,”tuturnya.
Dia meminta kepada seluruh kepala daerah di Indonesia, khususnya di Padangsidimpuan uang rakyat yang ada di APBD segera belanjakan, sehingga keterpurukan ekonomi masyarakat saat ini terbantu. “Jangan lagi ditahan-tahan, kalau ada uang baik yang bersumber dari APBN atau APBD segera belanjakan agar rakyat terbantu, jangan malah bangga,”tegasnya. (zn)