PADANGSIDIMPUAN-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Pejuang Rakyat, Senin (24/8/2020) malam menggelar aksi penolakan penggusuran pedagang yang dilakukan Satpol PP Kota Padangsidimpuan di bundaran tepat di depan Plaza Anugerah, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Padangsidimpuan.
Dengan membawa spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap penggusuran yang dilakukan petugas Satpol PP, Minggu (23/8/2020) malam kemarin, mahasiswa ini menggelar orasi.
Mereka menilai, penggusuran PKL yang dilakukan petugas beberapa hari yang lalu terkesan tidak mempunyai hati nurani. Sebab, ditengah pandemi COVID-19 seperti saat ini perekonomian masyarakat sangatlah lemah.
Makanya, masyarakat berjuang mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarga.
“Aksi malam hari ini spontan tergerak dari hati nurani kami melihat penggusuran yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Padangsidimpuan pada Minggu malam kemarin,” ungkap Ketua AMPERA TABAGSEL, Sarif Muliadi Nasution.
Namun setelah berorasi selama 1 jam, massa akhirnya ditemui Camat Padangsidimpuan Utara, Zulkifli Lubis, dan Kabid Penegak Perda Satpol PP Kota Padangsidimpuan, AS Siregar. Setelah berdialog selama 15 menit, kedua belah pihak sepakat tidak ada lagi penggusuran di kemudian hari.
“Tidak ada lagi penggusuran. Namun penggeseran dan penertiban. Kita mengharapkan supaya badan jalan tidak digunakan untuk berdagang,” ungkap AS Siregar.Mendengar pernyataan tersebut, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
(UA)