Jenazah Sudah Disalatkan, Kuburan Sudah Digali, Ternyata Pasien Suspek COVID-19 Masih Hidup

  • Bagikan
Kuburan sudah digali, ternyata pasien COVID-19 masih hidup. (Ist)

JATIM-Seorang perempuan lanjut usia bernama Harnanik (53) warga Desa Bendowulung RT 07 RW 02, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dikabarkan meninggal dunia oleh rumah sakit tempatnya dirawat.

Spontan, keluarga besar Harnanik langsung menyiapkan penjemputan jenazah, kuburan pun digali. Ternyata saat keluarganya tiba di rumah sakit, Harnanik masih hidup.

Anak Harnanik, Nanung Hermawan (44), peristiwa itu terjadi di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, pada Senin (24/8/2020), sekitar pukul 07.00 WIB. Harnanik dibawa keluarganya ke rumah sakit tersebut 10 hari lalu.

Kondisinya menurun akibat penyakit darah tinggi yang mengarah ke stroke ringan. Karena Harnanik mengalami sesak napas, pihak rumah sakit memasukkannya ke ruang isolasi untuk penanganan pasien dengan gejala klinis mengarah ke COVID-19.

“Karena masuk ruang isolasi Mawar, pihak rumah sakit melarang ada keluarga yang menunggui. Jadi kami hanya mengantarkan barang keperluan ibu dan menyerahkan sepenuhnya penanganan Ibu ke tim medis,” kata Nanung, Selasa (25/8/2020).

Tiba-tiba sekitar pukul 07.00 WIB, pihak rumah sakit menelepon ayah Nanung, Putut Karyani, memberitahukan bahwa Harnanik meninggal dunia. Karena tinggal di Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Nanung meminta ayahnya berangkat dulu ke rumah sakit.

“Sampai di sana, Bapak di hadapkan di depan jenazah yang kondisinya tertutup. Bapak lalu menyalatkan jenazah Ibu dan mendoakannya,” tutur pria berusia 44 tahun ini.

Ketika bapaknya ke rumah sakit, Nanung menyiapkan semua keperluan di rumah duka. Para tetangga yang mendengar kabar duka mulai berdatangan melayat. Bahkan beberapa tetangga langsung menuju ke area pemakaman untuk menyiapkan kuburannya.

“Ketika galian kubur sedalam dengkul, tiba-tiba bapak telepon. Katanya bukan ibu yang meninggal. Jadi, setelah mendoakan, Bapak disuruh membuka kain penutup jenazah untuk memastikan bahwa itu jasad ibu. Begitu dibuka kain penutupnya, bapak kaget karena jasad itu bukan wajah ibu. Kain dibuka lebih lebar lagi, dan bapak memastikan itu bukan jasad istrinya,” ungkap Nanung.

Begitu mendengar kabar itu, warga menghentikan proses penggalian kuburan. Para tetangga yang mulai berdatangan ke rumah duka juga balik kanan, tidak jadi melayat.

Menurut cerita Nanung, bapaknya kemudian menanyakan di mana ibunya dirawat sekarang. Seorang petugas medis lalu mengantarkannya menuju kaca di balik ruang isolasi.

“Bapak melihat sendiri, ibu masih dirawat di dalam ruang isolasi. Ibu dalam posisi duduk, dan wajahnya seperti melihat kondisi sekeliling ruangan begitu. Nah, di situ bapak memastikan kepada perawat bahwa ibu atas nama Harnanik tidak meninggal,” tambahnya.

Nanung mengaku langsung menyusul bapaknya ke RSUD Mardi Waluyo. Dan dia melihat sendiri ibunya dalam posisi terbaring, tapi tidak terpasang gelang yang bertuliskan data pasien. (Int)

  • Bagikan