Dia lalu memperdebatkan tujuan Pemprov Sumut yang mengeluarkan kebijakan ini agar para siswa lebih banyak berkumpul dengan keluarga. Ferdinand mengaku bahwa setiap harinya, dirinya berkumpul dengan anak-anaknya.
Dia berharap Pemprov Sumut mengkaji kebijakan ini dari berbagai aspek sebelum diterapkan pada tahun ajaran baru.
“Jadi, selama ini, rupanya enggak kumpul sama keluarga anak-anak itu? Kebijakan itu harus perlu kajian mendalam, artinya melibatkan pengamat pendidikan baru secara psikologi bagaimana,” ujarnya.
Ferdinand justru khawatir, bila diberikan libur 2 hari setiap Minggu, para siswa akan keluyuran dan melakukan kegiatan yang negatif.
“Tahulah kenakalan remaja ini, main-main pula 2 hari ini dia nanti, sementara kenakalan remaja di Sumut masih tinggi, artinya potensi tawuran di kalangan remaja masih ada, siapa yang jamin itu,” ungkapnya.
Simak Breaking News dan Berita Pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita LENSAKINI.COM WhatsApp Channel: KLIK DISINI