Syekh Ali Hasan Ahmad Addary nama UIN Padangsidimpuan Sosok Ulama Besar di Tabagsel

  • Bagikan
Foto tangkap layar Syekh Ali Hasan Ahmad Addary (Ist)

PADANGSIDIMPUAN-Mungkin belum banyak yang mengetahui tentang Syekh Ali Hasan Ahmad Addary, yang baru-baru ini dinobatkan sebagai nama Universitas Islam Negeri (UIN) di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Ternyata, beliau merupakan salah seorang ulama besar yang lahir di Pintu Padang Julu, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Advertisement

Syekh Ali Hasan Ahmad Addary lahir dan dibesarkan di dalam lingkungan ulama. Beliau pernah menuntut ilmu di Makkah dan kembali ke tanah air pada 1938 dan beliau wafat di usia yang ke 83 pada tanggal 26 Juni 1998 di Rumah Sakit Haji Medan.

Karya dan Jejak Organisasi Syekh Ali Hasan Ahmad Addary

Informasinya bahwa Syekh Ali Hasan Ahmad Addary merupakan satu-satunya ulama asal Sumatera Utara yang paling banyak karya tulisnya.

Terbukti Syekh Ali Hasan Ahmad Addary mendirikan badan penerbit yang namanya diambil dari nama puteranya sendiri ialah Penerbit Al-Mahfuz Budi.

Dari penerbit Al-Mahfuz Budi ini Syekh Ali Hasan Ahmad Addary menerbitkan tulisannya sebanyak 31 judul dari 41 karyanya.

Adapun judul karya tulisan Syekh Ali Hasan Ahmad Addary yakni Ahadisul Fiqhiyah, Ahadisul Ahkam, Arkanul Iman-Padangsidimpuan, Arkanul Islam 1-2, Athahkotubul Yayam, Bayi Tabung dalam Islam, Berkhatwat dalam islam, Bughayatul Tholabah, Bunga Deposito dalam Islam, Cahaya Kubur.

Lanjut, Doktrin Ahlu Sunnah, Fathul Qur’an, Al-Fawadul Ahkam, Filsafat Islam, Hadist Dua Puluh, Al-Ikmal, Ilmu Hadist Praktis, Al-Islam, Islam dan Politik, Kemerdekaan Beragama, Al-Kawakibul Munir, Kemungkinan Berlakunya Syariat Islam di Indonesia, Khutbah Pembangunan, Al-Mad’ul , Metodik Khusus Bahasa Arab, Mizan Tazkiris Shahih, Al-Muhadasah Al-Asriyah 1- 3.

Dan Mutiara Al – Qur’an, Pembatasan Kelahiran, Perbedaan Ilmu Tafsir, Permasalahan Tabungan Susu, Pertukaran kelamin, Pokok – pokok Usthalah Hadist, Peroblamatika dalam Islam, Peroblamatika Minuman Keras, Seluk Beluk Puasa, Sholat Antar Mazhab, Studi Warisan Wanita dalam Islam, Tafsir Mutiara, Talkin Ahlu Sunnah, Tuntunan Berzikir.

Tercatat Syekh Ali Hasan Ahmad Addary juga aktif berorganisasi hingga mendirikan beberapa organisasi baik di tabagsel maupun diluar tabagsel.

Syekh Ali Hasan Ahmad Addary juga terkenal sesosok orang yang bersosial politik semasa hidupnya.

Terbukti Syekh Ali Hasan Ahmad Addary pernah menjadi Ketua Al-Washliyah cabang makkah, Anggota komite menuntut kemerdekaan Indonesia, Anggota pengurus perindera cabang panyabungan, Pendiri ALI (Al-Ittihadiyah Islamiah).

Tercatat juga Syekh Ali Hasan Ahmad Addary jaga Ketua MWC NU Kecamatan Siabu, Ketua Masyumi cabang Panyabungan, Anggota Dewan Negeri Panyabungan Tonga, Ketua Lasykar Sabilillah wilayah Mandailing Natal, Pimpinan kelasykaran Al-Ijtihad Tapanuli Selatan, Pendiri dan ketua NU cabang Medan, dengan dibantu Rahman Saub dan T.M Dalimunthe, Pendiri Radio Amatir I di Padangsidimpuan yang bernama RANIPER (zn)

  • Bagikan