Santri Ponpes di Tapsel “Bonyok” Dihajar Kakak Kelas, Orangtua Korban Lapor Polisi

  • Bagikan

TAPANULISELATAN- ARH (13) Santri di salah satu pondok pesantren di Desa Palsabolas Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan “bonyok” diduga mengalami intimidasi oleh kakak kelasnya. Pasalnya, korban yang ditemui orangtuanya sudah dalam keadaan lebam.

Kepada LENSAKINI pada Senin (16/10/2023), Sutan Baru Harahap (42) Orangtua korban menceritakan kronologi kejadian yang dialami anaknya. Saat itu, korban sedang dibawa oleh seorang guru untuk berobat di salah satu klinik di Kecamatan Angkola Timur. Di waktu bersamaan, Sutan juga membawa nenek korban untuk berobat. Herannya, dia melihat anaknya berada di klinik tersebut dengan kondisi lebam dibagian wajah.

“Pada senin (9/10/2023) lalu, di waktu bersamaan, kami bertemu di klinik. Saya bawa nenek korban berobat, sedangkan anak saya dibawa oleh gurunya. Anak saya sekolah di pesantren. Wajahnya sudah dalam kondisi lebam,” ungkapnya.

Usai meminta penjelasan dari guru berinisial R, orangtua korban pun melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke Mapolres Tapanuli Selatan di Jalan SM Raja Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.

Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/379/X/2023/SPKT/POLRES TAPANULI SELATAN/POLDA SUMATERA UTARA yang diterima pada tanggal 13 Oktober 2023 pukul 19.48 WIB. Orangtua korban melaporkan bahwa anaknya diduga intimidasi oleh kakak kelasnya di asrama pondok pesantren yang berada di Kecamatan Angkola Timur.

“Kondisi Korban saat itu mengalami luka bengkak pada bagian rahang kiri sampai pipi kiri, luka bengkak pada bagian belakang kepala, hidung mengeluarkan darah, tengkuk belakang mengalami rasa sakit,” bunyi surat laporan yang diterima wartawan.

Kini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit PPA Polres Tapanuli Selatan. Dan saat ini, orangtua beserta korban sudah berada di Mapolres Tapanuli Selatan.

  • Bagikan