LENSAKINI.COM – Bandingkan Front Pembela Islam (FPI) dengan Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah, komedian Pandji Pragiwaksono dinilai gagal dalam membaca sejarah di Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, Pandji menyebutkan FPI dekat dengan masyarakat, lalu NU dan Muhammadiyah elitis.
Terkait komentar Pandji tersebut, Bendahara Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Utara, Darwin Hutagalung mengatakan seharusnya Pandji berhati-hati dan perlu banyak belajar.
“Pandji mengatakan pembubaran FPI tidak tepat karena mereka dekat dengan rakyat. Lalu apa hubungannya dengan NU dan Muhammadiyah” ujar Darwin.
Menurut Darwin, seharusnya Pandji belajar lebih banyak tentang dua ormas tersebut, terutama Muhammadiyah.
“Pandji ini gak lucu. Muhammadiyah sudah berdiri dan berkontribusi banyak bahkan sebelum Indonesia merdeka. Sampai sekarang, kontribusi Muhammadiyah bukan sekedar dekat dengan rakyat, tetapi terlibat mensejahterakannya” tegas Darwin.
Darwin menambahkan, seharusnya Pandji melihat data secara ril agar tidak salah dalam berpendapat, apalagi saat di publik.
“Seharusnya dia jangan asal ngomong, ini bukan persoalan elitis atau tidak. Ini persoalan kontribusi. Muhammadiyah tidak perlu diragukan kontribusinya. Seluruh negara ini tau kontribusi Muhammadiyah” tegas Darwin saat dihubungi LENSAKINI.
Di tempat terpisah, Amrizal Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut menyampaikan hal yang sama. Seharusnya Pandji ikut dan belajar tentang Muhammadiyah.
“Pandji tak perlu meminta maaf. Hanya saka kedepan, ia harus berkenalan dengan Muhammadiyah, ikut gerakannya lalu berkomentar tentang Muhammadiyah” tutup Amrizal. (zhp)