Kampus di Padangsidimpuan Dikelilingi Pakter Tuak, MUI Mengaku Prihatin

  • Bagikan
Ketua MUI Padangsidimpuan, Zulfan Efendi Hasibuan (Ist)

PADANGSIDIMPUAN- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), mengaku prihatin. Pasalnya, sampai saat ini masih ada salah satu kampus di Kota Salak yang dikelilingi warung tuak.

Masih adanya kampus di Kota Padangsidimpuan yang dikelilingi oleh warung tuak mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, seperti, dari MUI Kota Padangsidimpuan.

“Secara Agama, harus disikapi serius, melihat satu sisi akan berdampak negatif baik lingkungan maupun ke rohanian,” Ujar Ketua MUI Padangsidimpuan, Zulfan Efendi Hasibuan kepada wartawan.

Menurutnya, tidak layak ada warung tuak di ruang lingkup kampus. Selain untuk menuntut ilmu, kampus bertujuan untuk membina akhlak dari mahasiswanya.”Kota Padangsidimpuan ini Serambi Makkah, tidak wajar ada tempat maksiat di lokasi perkuliahan,”tuturnya.

Dia meminta agar pemerintah daerah harus mengambil tindakan. Sehingga, sebutan Kota Padangsidimpuan Serambi Makkahnya Sumut itu tidak hilang karena menjamurnya tempat maksiat.

Sebelumnya, sekretaris BEM UGN Irfan Efendi ketika dihubungi mengatakan keberatan atas keberadaan warung tuak.

Menurut penuturannya warung tuak itu selalu mengganggu ketika proses belajar mengajar, hal itu disebabkan warung tuak disekitar kampus kerap kali memutar musik yang keras.

  • Bagikan