
DHARMASRAYA (LENSAKINI) – Dharmasraya digemparkan oleh dugaan perbuatan tak senonoh yang dilakukan oleh seorang wali nagari di Kecamatan Tiumang.
Masyarakat Nagari Koto Beringin, terutama para niniak mamak dan tokoh adat, dengan tegas mendesak agar oknum wali nagari berinisial S segera mengundurkan diri dari jabatannya setelah dugaan skandal tersebut mencuat ke publik.

Kasus ini bermula ketika S diduga mengintip 12 mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di nagari tersebut.
Kejadian ini disebut-sebut terjadi saat para mahasiswi sedang mandi pada waktu Magrib, dan lebih mengejutkan lagi, aksi serupa diduga telah dilakukan sebanyak dua kali.
Ketua Tim Mahasiswa UNP yang menjadi korban mengungkapkan bahwa mereka mengalami ketakutan luar biasa setelah kejadian tersebut. Bahkan, demi keamanan, mereka sempat mengungsi selama dua malam sebelum akhirnya kembali ke tempat semula setelah mendapatkan jaminan perlindungan dari niniak mamak dan pihak berwenang.
Menanggapi insiden ini, para petinggi nagari, mulai dari kepala jorong, Banmus, hingga Bhabinkamtibmas, segera mengadakan rapat darurat di salah satu rumah gadang setempat.
Dalam pertemuan yang berlangsung tegang, para niniak mamak dengan tegas meminta wali nagari tersebut untuk mundur atau siap menghadapi konsekuensi sosial dari masyarakat.
“Ini jelas telah mencoreng muka kami selaku niniak mamak. Masak seorang wali nagari melakukan hal seperti ini,” ujar Tuak Judin, salah seorang niniak mamak yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Kasus ini semakin mencuat setelah tiga dari empat pelaku diduga secara terang-terangan membahas aksi mereka di sebuah warung tanpa menyadari bahwa percakapan mereka didengar oleh seorang anggota kepolisian setempat. Informasi tersebut langsung diteruskan kepada tokoh-tokoh nagari, yang kemudian mengambil tindakan cepat.