YALIMO (LENSAKINI) – Mantan anggota Polres Yalimo, Aske Mabel, mengejutkan publik setelah muncul dalam sebuah video yang menunjukkan dirinya bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua Pegunungan.
Dalam video tersebut, Aske Mabel mendeklarasikan diri sebagai Panglima Kodap Balim Timur Yali-Yalimo, dan tampak didampingi tiga orang rekannya yang menenteng senjata laras panjang dan mengenakan penutup kepala.
Aske, yang tidak mengenakan penutup kepala, tampil dengan potongan rambut pendek dan berjenggot, serta memegang senjata api AK-47 sambil membaca pernyataan resmi sebagai pemimpin baru Kodap Balim Timur Yali-Yalimo.
Dia mengaku bahwa kelompoknya telah merampas empat senjata jenis AK-47 dari Polres Yalimo, dan menyatakan akan memanfaatkan senjata-senjata tersebut untuk memperjuangkan Papua Barat.
“Hari ini kami umumkan bahwa Kodap Balim Timur Yali-Yalimo akan memanfaatkan peralatan logistik yang telah dirampas ini untuk perjuangan bangsa Papua Barat,” ucap Aske dalam video tersebut.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Operasi Damai Cartenz-2024 Brigjen Faizal Ramadhani mengonfirmasi bahwa pria dalam video tersebut memang diduga kuat adalah Aske Mabel, mantan anggota Polres Yalimo.
Brigjen Faizal menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menindak tegas aksi Aske Mabel yang dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap negara.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno, menambahkan bahwa Aske Mabel kini telah ditetapkan sebagai target utama dalam operasi penegakan hukum.
Upaya pencarian dan pengejaran terhadapnya akan berlanjut, termasuk dalam Operasi Damai Cartenz-2025 yang akan datang.