Waspada! Pria di Tabagsel Rentan Meninggal Akibat Sindrom Patah Hati

  • Bagikan

LENSAKINI – Patah hati bukan hanya sekadar ungkapan perasaan sedih atau kecewa dalam urusan cinta. Di balik rasa sakit itu, ada kondisi medis serius yang dikenal sebagai sindrom patah hati atau takotsubo kardiomiopati, yaitu melemahnya otot jantung akibat stres emosional atau fisik.

Studi terbaru mengungkap fakta mengejutkan, pria memiliki risiko kematian dua kali lipat lebih tinggi dibanding perempuan saat mengalami kondisi ini.

Fenomena ini perlu menjadi perhatian khusus di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), mengingat gaya hidup dan tekanan hidup yang juga bisa memicu stres fisik maupun emosional.

Sindrom patah hati seringkali terjadi saat seseorang menghadapi tekanan berat, seperti kehilangan orang tercinta, perceraian, atau bahkan masalah kesehatan serius.

Sebuah penelitian terbaru dari University of Arizona, data menunjukkan bahwa pada pria, pemicu sindrom patah hati lebih banyak berasal dari stres fisik seperti infeksi atau trauma, sementara pada perempuan lebih sering akibat tekanan emosional.

  • Bagikan