MANDAILING NATAL – Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisik (BMKG) Balai besar wilayah I Medan, mengeluarkan surat peringatan kepada para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam tiga hari kedepan.
Berdasarkan hasil monitoring, model analisis sinoptik pada 17 Desember menunjukkan adanya aktifitas Tyiphoon RAI diwilayah laut cina yang memicu tekanan rendah disemenanjung malaysia dan konvergensi di wilayah pantai barat sumatera, dimana kondisi tersebut memgakibatkan peningkatan curah hujan diwilayah Sumatera Bagian Utara.
Berdasarkan informasi prakiran berbasis dampak hujan lebat diwilayah Sumatera Utara terdapat beberapa wilayah siaga yaitu, Pak-Pak Bharat, Sedang Bedagai, Kota Padangsidempuan, Tapanuli Utara, Madina, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Sibolga.
Sedangkan wilayah waspada, Asahan, Kota Tanjung Balai, Labuhan Batu Utara, Padang, Nias Utara, Kota Gunung Sitoli, Nias Selatan, Simalungun, Kota Medan, Humbahas, Batubara, Labuhan Batu, Langkat, Paluta, Nias, Nias Barat, Kota Tebing Tinggi, dan Kota Binjai.
Informasi tinggi gelombang, mencapai 1, 25-2,5 M berpeluang terjadi di wilayah selat malaka tinggi gelombang 2,5-4,0 M berpeluang terjadi perairan barat P Simeule hingga Kepulaun Nias.
Dalam surat yang ditanda tangani Kepala BMKG Hartanto ST, MM juga disebutkan dalam tiga hari kedepan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang, dengan durasi lama dengan cakupan wilayah luas sehingga dapat mengakibatkan terjadinya bencana Hitrometeorologis (Banjir bandang, longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi).
Di wilyah Madina saat ini dari laporan sementara BPBD sudah 10 Kecamatan yang terendam banjir, dan beberapa Desa nyaris tenggelam.
Hingga saat ini sebagian warga sudah mulai mengungsi ketempat lebih aman, dan sebagiannya masih bertahan didalam rumah untuk berjaga-jaga. (zn)
